Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman siber di Indonesia terus meningkat, termasuk serangan Denial-of-Service (DoS). Di tahun pemilu ini, Antara melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mendapat ratusan juta serangan DoS ke websitenya, sehingga website KPU yang memuat informasi dan data Pemilu 2024 sulit diakses.
Serangan DoS sudah terkenal meresahkan, sebab dapat mengganggu layanan online, mulai dari perusahaan hingga lembaga pemerintahan. Dengan dampak gangguan operasional bisnis dan pelayanan publik ini, DoS tidak bisa dianggap remeh.
Lantas, apa yang dimaksud dengan serangan DoS dan bagaimana cara untuk mengatasinya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Apa Itu Serangan DoS?
Serangan Denial-of-Service (DoS) adalah serangan siber yang dilancarkan untuk membuat server, layanan, atau jaringan menjadi crash atau down, agar bisnis kehilangan pendapatan dan mendapat reputasi buruk. Biasanya, serangan ini dihasilkan dari satu jaringan internet dan komputer.
Attacker bekerja dengan mengirimkan request palsu secara cepat dan terus-menerus ke server yang ditargetkan, sehingga traffic menjadi kebanjiran request. Akan tetapi, karena banyak kehilangan bandwidth dan network resources, user yang sah tidak bisa mengakses sistem saat dibutuhkan.
Perbedaan Serangan DoS dan DDoS
Serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) adalah serangan yang hampir mirip dengan serangan DoS. Bedanya, serangan DDoS bisa berasal berbagai sumber yang tersebar, dengan jumlah serangan yang lebih banyak dan sulit diatasi, sehingga, kerusakannya bisa lebih signifikan. Berikut adalah jenis-jenis kedua serangan ini:
Jenis Serangan DoS
- Pengalihan Browser: User meminta halaman dimuat, tapi dialihkan ke halaman web berbahaya
- Penutupan Koneksi: Attacker menutup port terbuka dan menolak akses pengguna ke database
- Perusakan Data: Penghapusan file secara sengaja atau melalui serangan injeksi
- Penghabisan Sumber Daya: Attacker meminta akses ke sumber daya tertentu secara terus-menerus
Jenis Serangan DDoS
- SYN Flood: Memanfaatkan komunikasi TCP dengan mengirim sejumlah packet besar SYN untuk menghabiskan sumber daya sistem yang ditargetkan
- Spoofing: Hacker menyamar sebagai pengguna atau device yang sah, kemudian melakukan serangan siber
- Application Layer DDoS Attack: Mengeksploitasi kerentanan atau konfigurasi yang salah pada aplikasi
- Domain Name System (DNS) Flood: mengirimkan sejumlah besar permintaan DNS ke server DNS target, berupa query tentang berbagai domain atau subdomain
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Serangan DoS?
Penyedia infrastruktur jaringan sering tidak mem-fliter redirect ads dan packet untuk memverifikasi sumber traffic-nya. Maka dari itu, traffic sering menjadi target kejahatan.
Dengan monitoring keamanan jaringan yang memadai, Anda bisa menganalisis ancaman pada traffic lebih baik lagi. Anda perlu melakukan memantau metadata dari perangkat jaringan Anda, seperti router dan switch, tentunya dengan alat monitoring keamanan yang berkualitas. Meski sudah teridentifikasi, serangan DoS bisa diluncurkan kapan saja tanpa peringatan, untuk itu penting memahami cara meminimalisir risikonya.
Langkah Meminimalisir Risiko Serangan DoS
Postur dan visibilitas keamanan yang lemah bisa menjadi celah masuknya serangan DoS dan serangan web lainnya. Berikut adalah langkah yang bisa Anda terapkan untuk menurunkan risiko dari serangan tersebut:
1. Gunakan Keamanan Berbasis Cloud
Sistem keamanan berbasis cloud memungkinkan Anda memperluas kebijakan untuk seluruh user untuk visibilitas yang lebih lengkap. Selain itu, cloud juga memiliki update otomatis.
2. Implementasikan XDR
Dengan Extended Detection and Response (XDR), Anda bisa mendapatkan visibilitas ancaman di endpoint dan insight ke data dan cloud yang berisiko.
3. Pertimangkan Penggunaan SOC
Security Operations Center memudahkan Anda untuk mengawasi kebijakan cloud, mendeteksi dan merespons ancaman, melindungi data, serta mematuhi regulasi keamanan.
4. Terapkan Arsitektur Zero-Trust
Keamanan zero–trust memungkinkan Anda memberikan akses terbatas ke pihak yang berwenang, sehingga Anda bisa menghindari hacker untuk menyusup ke dalam sistem.
Selain melakukan langkah-langkah di atas, Anda juga perlu menggunakan solusi yang memadai seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Central Data Technology memiliki solusi untuk mengurangi risiko Denial-of-Service yang komprehensif dari AWS, Akamai, Dynatrace, F5, dan Zscaler.
Solusi dari AWS, Akamai, Zscaler, Dynatrace, dan F5 dari CDT
AWS Shield, Akamai DDoS Protection, Dynatrace Application Security, Web Application and API Protection F5, dan ZPA dari Zscaler menawarkan proteksi untuk terhindar dari berbagai ancaman siber, terutama DoS. Simak penjelasan mulai dari keunggulan dan fitur utama masing-masing produk di bawah ini.
1. AWS Shield
AWS Shield adalah program perlindungan yang didesain untuk identifikasi ancaman menggunakan deteksi exabyte–scale untuk mengagregasi data di seluruh AWS. AWS Shield memiliki dua fitur utama, yaitu AWS Shield Standard, untuk melindungi ketersediaan data secara menyeluruh untuk ancaman yang tidak diketahui, serta AWS Shield Advanced, yaitu perlindungan khusus untuk menghadapi serangan DDoS yang besar dan kompleks.
Keunggulan:
- Deteksi dan mitigasi serangan DDoS di level jaringan secara otomatis
- Kostumisasi perlindungan aplikasi dengan integrasi protokol Shield Response Team (SRT) atau AWS WAF
- Dapatkan visibilitas, insight, dan cost saving saat serangan DDoS terjadi
Baca Juga: AWS WAF dan AWS Shield: Solusi Keamanan Komprehensif Paling Ideal
2. Akamai DDoS Protection
Akamai menyediakan beberapa layanan perlindungan dari serangan DoS yang menyeluruh. Dengan Akamai, Anda bisa mendapatkan arsitektur cloud DDoS yang dirancang khusus untuk pertahanan lebih tinggi, kapasitas scrubbing khusus, dan kualitas mitigasi lebih baik. Proteksi DDoS Akamai juga bisa menjaga ketersediaan, keamanan, dan kecepatan DNS Anda.
Keunggulan:
- Jaga operasional bisnis dengan infrastruktur khusus
- Optimalkan perlindungan sekaligus memjaga ketersediaan DNS dengan sumber daya tersegmentasi di berbagai cloud
- Kontrol penuh atas traffic dan hentikan serangan langsung di cloud sebelum mencapai server Anda
Berikut adalah fitur-fitur utama dari Akamai DDos Protection:
- App and API Protector: Lindungi keamanan aplikasi dan API di edge
- Prolexic: Perlindungan infrastruktur dari serangan DDoS
- Edge DNS: Lindungi DNS on–premises, cloud, dan hybrid sekaligus sediakan ketersediaan dan performa yang tinggi
3. Dynatrace Application Security
Keamanan Aplikasi Dynatrace mencegah risiko serangan DoS menggunakan AI yang dapat mengotomatisasi fungsi keamanan untuk perlindungan lebih tinggi.
Berikut adalah beberapa fitur unggulan dari Dynatrace:
- Integrasi dan otomatisasi DevSecOps
- Mitigasi risiko dan otomatisasi remediasi dalam satu platform yang kokoh
- Identifikasi dan remediasi risiko dengan Runtime Vulnerability Analytics
- Maksimalkan fungsi keamanan otomatisasi cloud dengan AI
- Minimalisir risiko ancaman dengan Runtime Application Protection
- Dapatkan hasil analisis dengan Security Analytics
4. F5 Web Application and API Protection
Perlindungan Aplikasi Web dan API F5, yang dapat menjaga keamanan secara berkelanjutan dan konsisten. Dengan solusi F5 yang terintegrasi dengan berbagai arsitektur, Anda bisa melawan serangan DoS dan multi–vector DDoS yang kompleks
Keunggulan:
- Pertahanan berkelanjutan untuk memitigasi risiko ancaman dan meningkatkan ketahanan digital
- Mudah digunakan dengan pemantauan end–to–end dan perlindungan yang seragam
- Selaraskan keamanan dengan strategi digital dan kurangi workload untuk mengatur kebijakan serta remediasi
- Lindungi API sepanjang hybrid dan multi–cloud dengan F5 Distributed Cloud WAAP
Berikut adalah fitur utama F5 untuk menghalau DoS attack:
- Mitigasi Kerentanan Aplikasi
- Mitigasi Bot dan Penyalahgunaan
- Integrasi API dan Pihak Ketiga yang Aman
- Perlindungan serangan DDoS
- Mobile App yang Secure
5. Zscaler Private Access (ZPA)
Zscaler Private Access (ZPA) menjaga akses tetap cepat, aman, dan lancar, sekaligus meminimalisir risiko ancaman DoS dan zero-day. Zscaler memiliki tiga fitur utama, yaitu zero–trust networking, perlindungan dari ancaman siber, dan perlindungan data.
Keunggulan:
- Gantikan VPN tradisional
- Cegah pelanggaran pada aplikasi pribadi
- Dukung workforce hybrid
- Kurangi kompleksitas dan cost
Baca Juga: Apa itu API Security, Cara Kerja, dan Fungsinya?
Diskusikan Kebutuhan DoS Protection Perusahaan Anda dengan CDT
Saatnya lindungi sistem Anda dari serangan DoS menggunakan solusi dari AWS, Akamai, Dynatrace, F5, dan Zscaler. Sebagai authorized distributor dan partner dari brand–brand terkemuka ini, tim IT Central Data Technology (CDT) akan mendampingi Anda dalam proses konsultasi, implementasi, maintenance, hingga dukungan after-sales.
Dapatkan solusinya sekarang dengan menghubungi CDT di link ini.
Penulis: Anggita Olivia Herman – Content Writer CTI Group