Di era digital, Application Programming Interface (API) menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan, membantu developer dalam menciptakan dan memonitor aplikasi dengan cepat dan efisien. Namun, penggunaan API juga memiliki titik lemah yang dapat merugikan perusahaan.
Misalnya, APIrentan terhadap serangan siber karena memiliki banyak celah keamanan bagi peretas Contohnya, S kebocoran data nasabah yang terjadi di awal 2023 di salah satu bank di Indonesia akibat serangan ransomware.
Lantas, mengapa API menjadi target empuk serangan siber dan bagaimana cara mencegahnya? Temukan penjelasannya di artikel ini.
Pengertian API Security?
API Security adalah mekanisme keamanan yang diterapkan untuk melindungi Application Programming Interfaces (APIs) dari ancaman dan serangan siber. Sebagai jembatan yang menghubungkan aplikasi dan sistem-sistem lainnya, API rentan terhadap berbagai jenis serangan, termasuk serangan injeksi, serangan Denial-of-Service (DoS), maupun malware.
Untuk memitigasi risiko dan melindungi API, perusahaan perlu menerapkan API Security. Mengapa? Karena API Security memiliki fitur autentikasi yang kuat, enkripsi data end-to-end, access control yang ketat, dan pemantauan trafik API secara terus-menerus.
Tentunya dengan mengimplementasikan API Security, perusahaan dapat menjaga kepercayaan pengguna, mencegah kerugian finansial dan reputasi, serta memastikan kelancaran operasional aplikasi dan sistem mereka.
Mengapa API Rentan Diretas?
Faktanya, serangan siber terjadi karena ada celah pada sistem keamanan aplikasi. Celah tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti, kesalahan dalam pengembangan aplikasi atau sistem, ketidakmampuan untuk memperbarui software secara rutin, hingga minimnya kemampuan mengidentifikasi dan menangani ancaman keamanan secara cepat dan efektif.
Aplikasi yang tidak aman tentunya dapat memungkinkan akses ilegal ke informasi sensitif seperti data pribadi, informasi keuangan, dan bisnis. Selain itu, serangan siber juga terjadi karena beberapa perusahaan memakai Shadow API. Shadow API adalah third-party API yang tidak dikelola langsung oleh tim IT security perusahaan sehingga rentan terhadap serangan siber.
Di Indonesia, kasus serangan siber pada API sering menimpa aplikasi e–commerce, perbankan, kesehatan, hingga transportasi online. Akibatnya, data dan informasi pribadi pengguna dicuri bahkan dijual.
Untuk mengatasi masalah itu, sudah saatnya developer aplikasi memastikan keamanan sistem mereka dan memperbaruinya secara teratur. Perusahaan pun juga perlu menggunakan solusi API Security agar dapat melakukan pengujian keamanan secara berkala dan memastikan bahwa data perusahaan dan pengguna terlindungi.
Mengapa Penting Mengadopsi API Security?
API Security adalah komponen kritis dalam ekosistem digital modern yang memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data serta layanan yang disediakan oleh Application Programming Interfaces (APIs).
Pentingnya API Security tidak dapat diabaikan karena:
Perlindungan Data Sensitif
API sering digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data sensitif seperti informasi pengguna, transaksi keuangan, dan detail identitas. Tanpa lapisan keamanan yang memadai, API rentan terhadap serangan siber yang dapat mengakibatkan pencurian atau manipulasi data sensitif tersebut.
Pencegahan Serangan Siber
Dengan menerapkan praktik-praktik keamanan yang tepat, seperti penggunaan firewall, pemantauan lalu lintas API, dan pembaruan yang teratur, organisasi dapat mengurangi risiko serangan siber dan melindungi sistem mereka dari kerusakan.
Kepatuhan Regulasi
Banyak industri, seperti keuangan, kesehatan, dan e-commerce, tunduk pada peraturan dan standar keamanan yang ketat, seperti GDPR, PCI DSS, dan HIPAA. Kegagalan dalam menjaga keamanan API dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan dan konsekuensi hukum yang serius, termasuk denda finansial dan kerusakan reputasi.
Apakah Pendekatan Keamanan Tradisional Cukup untuk Lindungi API?
Pendekatan tradisional terhadap keamanan seringkali tidak memadai untuk melindungi API dengan efektif. Metode-metode yang hanya bergantung pada firewall dan otentikasi dasar seringkali tidak cukup untuk menanggulangi ancaman yang semakin kompleks terhadap API.
API memiliki sifat yang unik dan kompleks yang memerlukan pendekatan keamanan yang spesifik dan lebih canggih. Mereka berinteraksi dengan berbagai sistem dan aplikasi, menyediakan berbagai jalur masuk yang mungkin disusupi oleh hacker.
Selain itu, API sering kali terus berubah dan berkembang seiring waktu, memperkenalkan perubahan dalam titik-titik masuk potensial bagi serangan. Oleh karena itu, pendekatan API Security juga harus dinamis dan dapat beradaptasi, dengan pemantauan dan pembaruan terus-menerus untuk mengidentifikasi dan menanggulangi ancaman yang baru muncul.
Apa Saja Risiko Penggunaan API Security Tradisional?
Risiko API Security merupakan ancaman yang dapat menyebabkan kerugian serius bagi organisasi dan pengguna mereka. Beberapa risiko utama yang terkait dengan API Security meliputi:
Kebocoran Data Sensitif
Celah keamanan pada API dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk mencuri data sensitif, seperti informasi pribadi pengguna, kredensial login, atau data keuangan. Kebocoran data dapat menyebabkan kerugian finansial, kerugian reputasi, serta melanggar peraturan privasi yang berlaku.
Manipulasi Data
Hacker yang berhasil menyusup ke dalam API dapat memanipulasi atau mengubah data yang dikirim atau diterima oleh aplikasi. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan informasi, kerugian finansial, atau bahkan kerusakan pada reputasi perusahaan.
Serangan Denial-of-Service (DoS)
Serangan DoS bertujuan untuk menonaktifkan layanan dengan mengalirkan trafik yang sangat tinggi ke API, sehingga menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan kegagalan total sistem. Serangan semacam ini dapat mengganggu operasional bisnis, menyebabkan kerugian finansial, dan merusak reputasi perusahaan.
Injeksi dan Eksploitasi Celah Keamanan
Penyerang dapat memanfaatkan celah keamanan pada API untuk melakukan serangan injeksi, seperti SQL injection atau XML injection, yang dapat memberikan akses tidak sah ke sistem atau data sensitif.
Kehilangan Kendali atas Akses
Kurangnya kontrol akses yang tepat pada API dapat menyebabkan akses yang tidak sah atau tidak terotorisasi ke sistem dan data. Hal ini dapat membuka pintu bagi penyerang untuk merusak atau mencuri informasi penting.
Guna mengatasi risiko keamanan pada API perusahaan memerlukan pendekatan yang holistik, misalnya seperti solusi Akamai WAF dan F5 API Security yang mencakup implementasi praktik keamanan kuat dan pemantauan trafik API secara terus-menerus.
Solusi API Security Terbaik dari Akamai WAF
Akamai WAF adalah rangkaian solusi yang dirancang untuk melindungi API (Application Programming Interface) dari berbagai ancaman keamanan secara efektif. Salah satu solusi utama yang ditawarkan adalah Web Application Firewall (WAF), yang membantu melindungi API dari serangan siber seperti serangan injeksi, serangan XSS (Cross-Site Scripting), dan serangan DoS (Denial of Service).
Source: Akamai API Security Product Brief
Akamai WAF menggunakan Artificial Intelligence dan analisis perilaku untuk mengidentifikasi dan memblokir serangan sebelum mencapai infrastruktur pengguna, sehingga menjaga keamanan dan ketersediaan layanan.
Selain itu, Akamai API Security juga menyediakan solusi untuk mengelola akses pengguna melalui otentikasi dan otorisasi yang kuat. Ini termasuk penggunaan token API, integrasi dengan layanan identitas, serta kontrol akses berbasis peran. Dengan cara ini, hanya pengguna yang memiliki kredensial yang sah dan izin yang sesuai yang dapat mengakses API, mengurangi risiko akses yang tidak sah atau tidak terotorisasi.
Selain perlindungan terhadap serangan dan pengelolaan akses, Akamai API Security juga menawarkan fitur pemantauan dan analisis yang kuat. Solusi ini memungkinkan pengguna untuk memantau trafik API secara real-time, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan merespons dengan cepat terhadap ancaman keamanan.
Lengkapi Sistem Keamanan API Anda dengan Solusi Terintegrasi dari F5
Selain menerapkan Akamai WAF, Anda dapat menggunakan F5 API Security untuk menyediakan keamanan yang tersebar di berbagai lingkungan, termasuk data center, infrastruktur cloud, edge networking, aplikasi seluler, dan integrasi pihak ketiga.
Source: F5 API Security
Dengan memperluas langkah-langkah keamanan di seluruh infrastruktur digital dan multi-cloud yang kompleks, F5 bertujuan untuk mengurangi risiko dan kompleksitas operasional sambil meningkatkan posisi keamanan secara keseluruhan.
Perlindungan yang berkelanjutan adalah aspek penting lainnya dari solusi F5 API Security. Melalui visibilitas, insight yang dapat diimplementasikan, dan kemampuan ML, F5 memungkinkan perusahaan untuk terus memantau dan mempertahankan diri terhadap ancaman pada API.
Jadi dapat disimpulkan, F5 memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan percaya diri sambil memastikan keamanan dan integritas inisiatif digital yang didorong oleh API mereka sepanjang siklus pengembangan, implementasi, hingga maintenances.
Baca juga: Begini Cara Praktis Jaga Keamanan Siber dan Pelindungan Data Pribadi di Sektor Publik
Perkuat Keamanan API Anda, Konsultasikan dengan Tim CDT
Saatnya ciptakan sistem keamanan API aman terhadap menghadapi serangan dan ancaman siber lewat solusi Akamai WAF dan F5 API Security di Central Data Technology (CDT).
CDT sebagai advanced authorized partner F5 dan Akamai, akan membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after sales untuk menghindari trial and error. Untuk info lebih lanjut mengenai F5 dan Akamai, hubungi kami dengan klik link berikut.
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group