Pencurian kredensial hingga aksi peretasan ke semua aplikasi dan akses sumber daya yang memanfatkan login dengan user ID, email, dan password bukan lagi sebuah hal baru. Untuk memberikan keamanan ekstra, digunakan sistem keamanan dengan memanfaatkan otentikasi multi-faktor (Multi-Factor Authentication/ MFA).
Saat ini MFA telah digunakan secara online dan menjadi standar baru keamanan siber, terutama di industri keuangan dan perbankan untuk memperkecil potensi kejahatan siber. Sebenarnya selain MFA, untuk melindungi akses ke sumber daya dan aplikasi juga telah lazim menggunakan otentikasi dua faktor (two-factor authentication).
Lantas apa sebenarnya yang membedakan MFA dan TFA? Cari tahu selengkapnya apa itu MFA dan keuntungannya bagi keamanan akun dan bisnis Anda dalam artikel berikut.
Apa itu Multi-Factor Authentication?
Mengutip One Login, Multi-factor Authentication (MFA) merupakan metode otentikasi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dua atau lebih faktor verifikasi untuk mengakses ke sumber daya seperti aplikasi, akun online, perangkat, server atau VPN.
MFA adalah komponen inti dari kebijakan Identity And Access Management (IAM) yang kuat. MFA memberikan proteksi tambahan berlapis berupa identitas tambahan seperti pemindaian sidik jari (fingerprint scanning), jawaban dari security question, atau kode OTP (One Time Password) yang dikirim ke nomor telepon yang terdaftar saat proses masuk.
Selain muncul ketika hendak mengakses akun atau aplikasi, MFA biasanya juga diminta apabila Anda gagal memasukkan informasi login secara terus menerus. Verifikasi tambahan saat Anda mengakses akun atau aplikasi ini bermaksud untuk mengurangi kemungkinan cyberattack yang berhasil.
Baca juga: Simak Alasan Penting Adopsi Cloud Management Service Bagi Sektor Finansial
Mengapa Multi-Factor Authentication Penting?
Salah satu manfaat utama MFA adalah untuk meningkatkan perlindungan keamanan bagi bisnis, organisasi, hingga lembaga pemerintahan yang mengharuskan pengguna untuk mengidentifikasi diri sehingga tidak sekadar menggunakan user ID, email, dan password.
Kombinasi ketiganya penting, meski pun sangat rentan terhadap pencurian oleh third party hingga disusupi untuk digunakan melancarkan serangan siber. Penggunaan MFA juga dapat meningkatkan keyakinan bahwa bisnis dan organisasi Anda mengutamakan faktor keamanan dari aksi penjahat online.
MFA dapat terkoneksi dengan software sistem single sign-on untuk memudahkan proses login dan memberikan keamanan kepada pengguna. Pada akhirnya, MFA akan memberikan kenyamanan sehingga customer merasa lebih dihargai dan memperkuat perlindungan menyeluruh terhadap pengguna ilegal.
Bagaimana Cara Kerja MFA?
MFA bekerja dengan meminta informasi verifikasi tambahan berupa OTP yang diterima melalui SMS, email, atau aplikasi mobile lainnya. Pada umumnya, ada dua tipe MFA yaitu application MFA dan device MFA.
Application MFA merupakan otentikasi yang aktif saat pengguna mencoba mendapatkan akses ke satu atau lebih aplikasi. Sementara device MFA merupakan otentikasi yang segera mengaktifkan MFA ketika login ke suatu sistem.
Meskipun disebut sebagai dua tipe berbeda, pada dasarnya kedua MFA adalah proses yang sama. Saat pengguna ingin mendapatkan akses ke ponsel, laptop, server, dan lainnya, maka dia akan berhadapan dengan sistem MFA. Pada tahap selanjutnya, Anda akan diminta untuk memasukkan dua atau lebih informasi yang dianggap benar oleh core identity provider (IdP) agar bisa mengakses apa yang ingin diakses.
Nomor telepon merupakan salah satu faktor otentikasi yang paling banyak digunakan oleh sistem MFA untuk mengirimkan kode unik. Kode yang diterima melalui nomor telepon yang terdaftar hanya dapat digunakan satu kali. Jadi, untuk bisa mengakses akun atau aplikasi, Anda harus memasukkan username, password dan kode unik yang diterima melalui nomor telepon.
Sebagian besar MFA didasarkan pada empat metodologi yang menggunakan informasi tambahan berupa pengetahuan seperti PIN atau password, kepemilikan seperti smartphone, karakteristik fisik (inheren) seperti biometrik sidik jari atau pemindai wajah (face scanner), dan lokasi seperti lokasi geografis, alamat hingga alamat IP.
Faktor Pengetahuan
Metode MFA ini memanfaatkan informasi pribadi atau jawaban atas pertanyaan rahasia yang jawabannya sudah Anda ketahui. Anda bisa sekreatif dan sespesifik mungkin membuat pertanyaan dan jawaban. Namun pastikan untuk mengingat semua pertanyaan dan jawabannya agar bisa mengakses kembali akun Anda.
Biometrik
Sifat atau karakter fisik seseorang seperti sidik jari, pengenal wajah atau suara, hingga pemindai retina dapat menjadi MFA yang umum digunakan. Tak dipungkiri jika faktor inheren merupakan salah satu faktor otentikasi terbaik saat ini untuk mengamankan akun, hingga rekening bank Anda.
Berbasis Lokasi
Otentikasi berbasis lokasi geografis, alamat, hingga alamat IP dapat digunakan untuk mengirimkan notifikasi ketika ada upaya log in ke akun Anda. Pastikan jika itu bukan Anda, setidaknya ketahui seseorang dari lokasi tersebut yang berupaya meminta otentikasi untuk mengakses atau mencuri akun dan kredensial Anda.
Faktor Kepemilikan
Faktor kepemilikan dapat berupa OTP, kunci keamanan, hingga PIN. Sebagai pengguna kartu kredit atau pemilik akun sosial media, Anda akan menerima OTP ketika hendak mengakses akun atau melakukan transaksi. Browser akan mengarahkan ke laman yang mengharuskan Anda memasukkan OTP atau PIN sebelum mengaksesnya.
Baca juga: 6 Alasan Industri Manufaktur Harus Adopsi Cloud dan Menggunakan Managed Service
Keuntungan Mengaplikasikan MFA
Integrasi MFA pada sistem dan akun apa pun menjadi standar mendasar untuk keamanan online. MFA dapat memberikan tingkat perlindungan lebih tinggi, dibandingkan hanya menggunakan username dan password untuk bisnis dan organisasi Anda.
Di sisi lain, customer juga merasa lebih dihargai oleh perusahaan dan lembaga yang menggunakan MFA. Penerapan MFA dapat memberikan kenyamanan dan jaminan keamanan bagi customer dan bisnis yang secara signifikan memperkuat proteksi keamanan secara menyeluruh.
Membandingkan Multi-Factor Authentication dan Two-Factor Authentication
Terminologi MFA tentu tak dapat dipisahkan dengan two-factor authentication (2FA). Pada dasarnya 2FA adalah bagian dari MFA karena 2FA membatasi jumlah faktor yang diperlukan hanya untuk dua faktor, sementara MFA bisa dua atau lebih.
Baik MFA maupun 2FA dapat digunakan secara bergantian untuk kebutuhan otentikasi. Sistem perbankan, layanan keuangan, hingga perusahaan teknologi sebagai organisasi yang paling berisiko tinggi diretas dapat menerapkan MFA untuk menghindari otentikasi identitas customer.
Seperti namanya, 2FA menggunakan dua cara otentikasi, misalnya berupa kombinasi password dan kode unik yang dikirimkan melalui SMS. Sementara MFA menggunakan dua atau lebih identifikasi username, bisa berupa kombinasi password, notifikasi SMS, dan OTP.
Baca juga: Pahami Pentingnya Implementasi Disaster Recovery Bagi Bisnis Anda dengan Dbvisit
Solusi Entrust Mendukung MFA
Entrust, pemimpin global di bidang pembayaran dan proteksi data menawarkan solusi IAM (identity and access management), yang telah mendukung MFA untuk keamanan bisnis dan organisasi Anda. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang perlindungan data, Entrust didukung oleh otentikator terbesar serta telah mengimplementasikan kerangka kerja berbasis zero trust untuk menjamin keamanan produk.
Solusi otentikasi Entrust mencakup Transparent Authentication untuk memvalidasi pengguna tanpa keterlibatan sehari-hari (meliputi sertifikat digital, IP-geolokasi, dan otentikasi perangkat), Physical Form Factor Authentication menggunakan perangkat yang dibawa dan digunakan (mencakup token OTP, display grid, frid authentication, one-time passcode, dan biometrik), serta Non-Physical Form Factor Authentication berupa metode verifikasi identitas tanpa perlu membawa perangkat fisik tambahan (termasuk otentikasi berbasis pengetahuan, otentikasi out-of-bound, mobile smart credentials, dan token SMS).
Baca juga: Entrust Datacard Menangkan CyberSecurity Breakthrough Award 2019
Dapatkan Solusi Entrust dari CDT
Saatnya menerapkan verifikasi lewat proteksi berlapis untuk mencegah pencurian hingga peretasan akun dan data bisnis Anda. Dapatkan solusi Multi-factor Authentication (MFA) Entrust dari Central Data Technology (CDT).
CDT sebagai value-added distributor resmi Entrust akan membantu bisnis Anda memanfaatkan solusi MFA mulai dari tahap konsultasi, migrasi, implementasi, hingga maintentance. Tim IT profesional dan tersertifikasi CDT akan membantu mengatasi isu teknis dalam waktu 24 jam setiap harinya. Untuk informasi lebih detail, silakan hubungi marketing@centraldatatech.com.
Ervina Anggraini
Content Writer CTI Group