
Autentikasi atau authentication menjadi cara yang belakangan lazim digunakan saat hendak mengakses akun secara online. Bukan tanpa alasan, penggunaan autentikasi meningkat sebagai upaya proteksi seiring dengan menjamurnya kasus pembobolan dan pencurian data pribadi.
Menurut laporan Statista, selama Q3 2022 saja ada 15 juta pencurian data pribadi, yang meningkat 167 persen dibandingkan Q3 2021. Fakta ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya berlapis untuk mencegah adanya pencurian dan pembobolan data pribadi.
Nah, autentikasi bisa menjadi sistem keamanan canggih yang bisa diandalkan untuk merahasiakan data dan informasi pribadi. Tapi, sejauh mana sih kamu mengenal autentikasi? Penasaran? Cek penjelasan berikut.
Apa itu Autentikasi?

Autentikasi adalah sebuah metode validasi atau pembuktian identitas untuk mengonfirmasi kredensial pengguna atau user saat mengakses sistem atau layanan tertentu. Autentikasi dapat diibaratkan sebagai sebuah enkripsi berlapis untuk menjamin keamanan data dan sistem pengguna dari potensi penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Autentikasi dilakukan untuk memastikan bahwa hanya pengguna sah yang benar-benar pemilik akun dan memiliki hak akses atas file, aplikasi, informasi, atau sistem tertentu. Teknologi ini menyediakan kontrol terhadap akses ke sistem dengan mencocokkan kredensial pengguna yang tersimpan pada database suatu layanan atau aplikasi.
Sejatinya autentikasi memiliki berbagai macam, salah satunya menggunakan username dan password pengguna. Data yang dimasukkan saat melalui tahap autentikasi umumnya hanya diketahui oleh pemilik akun.
Dengan begitu, apabila kredensial (data atau identitas) pengguna sesuai dengan yang tersimpan di sistem, maka pengguna tersebut dapat mengakses sistem, aplikasi, hingga file yang ada. Sebaliknya, apablia data yang dimasukkan saat tahap autentikasi tidak cocok, maka proses login dinyatakan batal.
Jenis-jenis Autentikasi
Berikut beberapa jenis autentikasi yang digunakan sebagai proses validasi kredensial data pengguna.
Single Factor Authentication (SFA)
Proses autentikasi pada SFA berjalan dengan meminta pengguna untuk memasukkan ID dan password yang tepat dan sesuai. Sistem autentikasi SFA dianggap rentan karena kombinasi password bisa mudah ditebak oleh hacker.
Two Factor Authentication (2FA)
2FA merupakan proses autentikasi yang dikembangkan untuk memperkuat sistem keamanan pada SFA. Sesuai namanya, autentikasi dua faktor akan meminta pengguna untuk memvalidasi kredensial dengan mengirimkan pertanyaan unik, biometrik sidik jari atau wajah, hingga kode OTP ke nomor yang telah terdaftar. Saat ini 2FA telah digunakan oleh banyak aplikasi media sosial, e-commerce, hingga sistem perbankan.
Multi Factor Authentication (MFA)
Berbeda dengan 2FA yang menerapkan dua jenis autentikasi, MFA akan meminta pengguna memverifikasi beberapa jenis identitas. Selain memasukkan ID, pengguna akan diminta untuk memvalidasi menggunakan biometrik dan beberapa pertanyaan yang jawabannya hanya diketahui oleh pemilik akun yang sah.
Three Factor Authentication (TFA)
TFA merupakan jenis MFA yang menggabungkan tiga jenis kredensial yakni berupa password, token, dan biometrik untuk mengecek validasi identitas yang dimasukkan.
Biometrik
Biometrik berupa sidik jari, pengenal wajah atau retina, hingga voice recognition merupakan faktor bawaan yang digunakan untuk proses autentikasi akun.
Baca Juga: Network Security, Solusi Ampuh Tingkatkan Keamanan Jaringan
Cara Kerja Autentikasi

Setelah mengetahui beberapa jenis autententikasi yang saat ini banyak digunakan, ada baiknya juga mengenal bagaimana cara kerja autentikasi. Berikut penjelasan mengenai cara kerja autentikasi secara umum.
1. User atau perangkat akan terhubung ke jaringan.
2. Server akan meminta identitas pengguna seperti username dan password yang bersifat rahasia.
3. Kemudian, server akan mencocokkan data kredensial yang dimasukkan dengan data yang tersimpan dalam direktori database.
4. Jika data yang dimasukkan telah sesuai dengan yang ada di database, maka akses login dianggap berhasil.
5. Sistem akan mencatat aktivitas login, termasuk waktu saat mengakses, durasi, data apa yang diakses, perubahan yang dilakukan, dan lainnya.
6. Sebaliknya, jika server tidak menemukan kesamaan data yang dimasukkan dan yang tersimpan di database, maka permintaan login akan ditolak.
7. Beberapa sistem autentikasi akan melakukan pembatasan percobaan login untuk satu username. Jika ada upaya login secara berulang dan melewati batas maksimal, maka akun akan terblokir karena dianggap sebagai upaya pembobolan.
8. Selain untuk login, sistem juga memungkinkan untuk log out otomatis ketika panel atau aplikasi ditutup di perangkat yang digunakan user. Beberapa aplikasi tetap meminta konfirmasi saat log out atau mengharuskan prosesnya dilakukan secara manual.
Pentingnya Autentikasi untuk Keamanan Data dan Akun Anda
Autentikasi menjadi solusi jitu dan penting untuk memastikan keamanan data dan akun dari aksi pembobolan. Untuk itu, Sundray menghadirkan solusi Multi Way Authentication yang dapat mendukung beragam metode autentikasi wireless.
Dibandingkan metode autentikasi lainnya, Sundray mampu menyederhanakan proses login, meningkatkan pengalaman pengguna, menyediakan keamanan yang lebih baik, hingga mengurangi aksi penipuan dan pencurian identitas.
Controller Sundray mendukung autentikasi eksternal seperti CA, RADIUS, PDAP, AD domain, third-party certificate berdasarkan ID karyawan, ID siswa, nomor paspor, akun VIP, dan lainnya. Selain itu, solusi autentikasi Sundray juga memiliki fitur antara lain dapat terhubung dengan akun WeChat, SMS, OR code, 802.1X, CA Certificate, APP authentication, temporary visitor authentication, third party database flexible customization, dan vendor WiFi yang memiliki sistem autentikasi berbeda.
Dapatkan Solusi Multi Way Authentication dari Sundray di CDT
Saatnya tingkatkan keamanan akses akun dan data Anda dengan solusi Multi Way Authentication dari Sundray. Dapatkan solusi Multi Way Authentication untuk keamanan data Anda dari Central Data Technology (CDT) sebagai authorized advanced partner Sundray di Indonesia.
CDT memiliki ahli IT berpengalaman dan bersertifikat untuk membantu bisnis dari berbagai sektor mulai dari tahap konsultasi hingga dukungan after sales untuk memastikan Anda terhindar dari trial and error. Cari tahu lebih detail mengenai Sundray dengan menghubungi kami melalui link berikut.
Penulis: Ervina Anggraini
Content Writer CTI Group