Pentingnya pencegahan ransomware tidak dapat diabaikan, mengingat efeknya yang merusak dan dampaknya yang luas. Pada awalnya, ransomware lebih sederhana dan mungkin mudah diidentifikasi, tetapi seiring berjalannya waktu, para hacker telah mengembangkan varian yang semakin canggih dan sulit dideteksi. Mereka sering menggunakan teknik phishing atau memanfaatkan kerentanan software yang belum diperbarui untuk masuk ke dalam sistem korban.
Dalam beberapa kasus, ransomware telah menyebar dengan cepat melalui WannaCry dan NotPetya, yang menginfeksi ribuan komputer di seluruh dunia dalam waktu singkat. Efek dari ransomware tentunya dapat menyebabkan hilangnya data yang berharga, gangguan operasional, kerugian finansial, dan bahkan membahayakan nyawa jika menargetkan sistem kritis seperti rumah sakit atau infrastruktur penting lainnya.
Serangan ini menunjukkan betapa pentingnya Anda untuk lebih memahami ransomware dan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk memastikan bisnis Anda terhindar dari serangan tersebut.
Mengenal Apa itu Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk menyandera data atau sistem komputer korban. Kata "ransom" dalam bahasa Inggris berarti tebusan, sehingga ransomware mengacu pada software berbahaya yang mengenkripsi data atau mengunci akses ke sistem korban, dan pelaku meminta tebusan (biasanya dalam bentuk uang digital, seperti Bitcoin) dari korban agar data mereka bisa dikembalikan atau akses ke sistem mereka bisa dibuka kembali.
Cara kerja ransomware biasanya dimulai dengan menyusup ke dalam sistem korban melalui berbagai metode, termasuk mengirimkan email phishing, eksploitasi kelemahan software, atau website yang tidak aman. Setelah ransomware berhasil masuk, ia akan mulai mengenkripsi file pada komputer korban, membuatnya tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi yang hanya diketahui oleh para pelaku.
Kemudian, korban akan menerima pesan tebusan yang berisi instruksi tentang bagaimana cara membayar tebusan dan mendapatkan kunci dekripsi untuk mengembalikan data mereka. Namun, tidak ada jaminan bahwa pelaku akan mengembalikan data meskipun tebusan dibayar, dan ini dapat menciptakan dilema moral bagi korban apakah harus membayar atau tidak.
Ransomware telah menjadi ancaman serius bagi individu, bisnis, dan institusi di seluruh dunia, dan pelaku biasanya berusaha memanfaatkan rasa takut dan ketidaktahuan korban untuk mendapatkan keuntungan finansial. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga keamanan siber dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti mempertahankan cadangan data yang teratur dan menghindari membuka lampiran atau tautan dari sumber yang tidak dikenal.
4 Dampak Ransomware bagi Perusahaan
Saat perusahaan menghadapi serangan ransomware, dampaknya bisa sangat merugikan dari berbagai aspek, termasuk finansial, reputasi perusahaan, dan kebocoran data. Berikut adalah beberapa akibat serangan ransomware pada bisnis Anda.
1. Aktivitas Bisnis Terhambat
Dapat merusak sistem atau jaringan informasi perusahaan, menyebabkan terhambatnya aktivitas bisnis. Pelanggan mungkin tidak bisa mengakses website atau aplikasi Anda, sedangkan karyawan tidak dapat mengakses data penting yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka. Akibatnya, aktivitas bisnis menjadi terhambat, dan bisnis bisa mengalami kerugian besar.
2. Rusaknya Reputasi Perusahaan
Serangan ransomware juga bisa merusak reputasi perusahaan. Pelanggan akan sadar bahwa sistem keamanan perusahaan rentan dan tidak aman. Ini bisa menyebabkan kehilangan kepercayaan dan pelanggan mungkin enggan berbisnis dengan perusahaan yang memiliki masalah keamanan.
3. Ancaman Kebocoran Data
Hackers sering mengancam akan menghapus atau membocorkan data jika tebusan tidak dibayar. Ancaman ini bisa sangat merusak, karena jika data sensitif perusahaan bocor, reputasi perusahaan bisa hancur, pelanggan mungkin menghindari berbisnis dengan Anda.
4. Kerugian Finansial
Angka kerugian finansial akibat serangan ransomware bisa mencapai angka yang sangat besar, bahkan mengancam kelangsungan bisnis. Sebagai contoh, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat potensi kerugian akibat ransomware di Indonesia mencapai triliunan rupiah, dan 22 persen perusahaan swasta telah terkena serangan ransomware.
4 Cara Mencegah Ransomware
Mencegah serangan ransomware lebih baik daripada harus menghadapinya ketika sudah terjadi. Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi bisnis Anda dari ancaman ransomware.
1. Gunakan Sistem Pertahanan Siber yang Andal
Pastikan Anda menggunakan sistem keamanan siber yang terpercaya dan mutakhir. Hal ini termasuk penerapan firewall, antivirus, dan software keamanan lainnya yang dapat membantu mengidentifikasi dan menghentikan ancaman sebelum merusak sistem Anda.
2. Amankan Jaringan dan Software
Selalu perbarui software, sistem operasi, dan aplikasi Anda dengan versi terbaru. Rutin perbarui konfigurasi keamanan jaringan untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan yang mungkin ada.
3. Tingkatkan Kesadaran tentang Keamanan Siber bagi Karyawan<
Edukasi dan pelatihan karyawan mengenai praktik keamanan siber yang baik sangat penting. Ajarkan mereka untuk tidak mengklik tautan mencurigakan atau membuka email yang tidak dikenal.
4. Memisahkan Komputer yang Digunakan sebagai IIS Web Server<
Salah satu cara penyebaran virus ransomware adalah melalui celah pada IIS Web Server. Penting untuk memisahkan server IIS Web Server dari server atau komputer yang berisi data-data penting. Dengan begitu, Anda dapat menghindari penyebaran virus ransomware ke seluruh komputer.
Jika Anda mencari solusi efektif untuk mencegah ransomware, Anda dapat mempertimbangkan solusi Guardicore Segmentation dari Akamai. Mengandalkan teknologi microsegmentation, solusi ini secara efektif dapat membantu memisahkan komputer yang digunakan sebagai IIS Web Server, sehingga dapat mengurangi potensi serangan pada lingkungan yang kompleks. Dengan cara ini, Anda bisa lebih aman dari serangan ransomware yang canggih.
Guardicore Segmentation, Solusi Akamai untuk Mencegah Ransomware
Saat ini, teknologi semakin canggih, dan meskipun memberi keuntungan bagi bisnis dan pengguna internet, serangan ransomware juga semakin canggih. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Akamai baru saja merilis Guardicore Segmentation yang mengandalkan teknologi microsegmentation, secara efektif dapat menangkal ancaman ransomware dan serangan lainnya dengan mengurangi potensi serangan pada lingkungan yang kompleks.
Akamai juga menawarkan perlindungan perangkat yang sebelumnya sulit diamankan, serta menyediakan visibilitas dan analisis yang diperlukan untuk melawan ancaman yang sulit ditangkal. Pada Akamai Guardicore Segmentation, perangkat IoT dan OT yang terhubung dalam kehidupan sehari-hari dapat diamankan dengan lebih baik, membantu perusahaan mengurangi potensi serangan, dan ancaman online.
Fitur pendeteksian perangkat yang berkelanjutan pada Guardicore Segmentation memungkinkan penemuan otomatis perangkat yang baru terhubung ke jaringan dan menjalankan alur kerja onboarding untuk perangkat yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan hadirnya Guardicore Segmentation, Anda dapat lebih mudah mengamankan data dan jaringan perusahaan, serta lebih mampu dalam meminimalisir ancaman online seperti ransomware, yang menjadi salah satu ancaman yang paling sering terjadi saat ini.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mengatasi Ransomware
Dapatkan Solusi Akamai Guardicore Segmentation di CDT
Central Data Technology (CDT) menawarkan Akamai Guardicore Segmentation untuk perlindungan perangkat yang sulit diamankan, serta menyediakan visibilitas dan analisis yang diperlukan untuk melawan ancaman ransomware.
Akamaisebagai Sundray akan membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after sales untuk menghindari trial and error saat mengimplementasikan Akamai Guardicore Segmentation. Untuk info lebih lanjut mengenai Akamai, hubungi kami dengan link berikut untuk informasi lebih lanjut.
Penulis: Wilsa Azmalia Putri
Content Writer of CTI Group