Dalam dekade terakhir, penggunaan layanan cloud telah mengalami lonjakan yang luar biasa, menurut riset Markets and Markets pasar cloud global diperkirakan mencapai US$832,1 miliar pada 2025, tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 17,5 persen. Meskipun cloud menawarkan keunggulan dalam fleksibilitas dan skalabilitas, tanpa pengelolaan yang tepat, biaya dapat melonjak dengan cepat.
Faktanya, menurut laporan Forbes 61 persen perusahaan mengalami kesulitan dalam memahami dan mengontrol pengeluaran cloud mereka, dan 30 persen mengaku telah membuang hingga 30 persen dari anggaran cloud mereka pada sumber daya yang tidak digunakan.
Inilah mengapa Cloud Cost Optimization menjadi krusial. Ini bukan hanya tentang memangkas biaya, melainkan tentang memastikan setiap pengeluaran cloud memberikan nilai yang maksimal. Dengan pendekatan yang terstruktur seperti memantau penggunaan secara cermat, memanfaatkan otomatisasi, dan memilih penyedia dengan harga yang transparan—perusahaan dapat menghemat pengeluaran cloud tahunan mereka. Lantas apa itu Cloud Cost Optimization? Berikut penjelasannya.
Apa itu Cloud Cost Optimization?
Cloud Cost Optimization adalah proses strategis yang bertujuan untuk meminimalkan biaya penggunaan layanan cloud sambil memastikan kinerja, fungsionalitas, dan skalabilitas tetap optimal. Karena layanan cloud biasanya berbasis model pay-as-you-go, di mana pengguna membayar berdasarkan sumber daya yang mereka gunakan, biaya dapat meningkat dengan cepat tanpa pengelolaan yang tepat.
Melalui optimalisasi biaya cloud, perusahaan dapat mencapai penghematan yang signifikan serta meningkatkan efisiensi operasional. Pemanfaatan fitur otomatisasi seperti auto-scaling dan penggunaan instans berbasis spot memungkinkan perusahaan untuk tetap fleksibel dalam mengelola infrastruktur, terutama saat menghadapi fluktuasi permintaan.
Jenis-Jenis Cloud Computing yang dapat Mengimplementasikan Cloud Cost Optimatization
Infrastructure as a Service (IaaS)
Dalam konteks Cloud Cost Optimization, IaaS memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengoptimalkan biaya dengan lebih fleksibel. Pengguna dapat mematikan instans yang tidak aktif, memilih instans yang lebih kecil untuk tugas ringan, atau memanfaatkan reserved instances untuk diskon jangka panjang. Selain itu, penggunaan auto-scaling di IaaS membantu menyesuaikan kapasitas secara otomatis, memastikan sumber daya hanya digunakan saat dibutuhkan, yang pada akhirnya mengurangi biaya.
Platform as a Service (PaaS)
Memungkinkan pengembang untuk fokus pada pengembangan aplikasi, sementara penyedia cloud mengelola aspek-aspek seperti kapasitas server dan skalabilitas. Untuk mengoptimalkan biaya, pengguna dapat memanfaatkan fitur-fitur seperti skala otomatis, model pay-as-you-go, dan memilih paket layanan yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja mereka. Karena PaaS cenderung lebih otomatis dalam pengelolaan sumber daya, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan manajemen infrastruktur.
Software as a Service (SaaS)
Memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan biaya lisensi dan penggunaan perangkat lunak dengan hanya membayar layanan yang mereka butuhkan. Perusahaan dapat memilih paket langganan yang sesuai, mengurangi biaya software yang tidak terpakai, dan memanfaatkan pembayaran berbasis penggunaan. Dengan memantau penggunaan dan mengelola langganan SaaS, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tidak mengeluarkan biaya berlebih untuk fitur yang tidak diperlukan.
Mengapa Anda Harus Memanfaatkan Cloud Cost Optimization?
Dengan memprioritaskan Cloud Cost Optimization, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan pertumbuhan yang lebih terkendali dan berkelanjutan dalam penggunaan layanan cloud. Berikut penjelasan lengkapnya:
Penghematan Biaya
Salah satu alasan utama memprioritaskan Cloud Cost Optimization adalah untuk menghindari pengeluaran berlebih. Tanpa manajemen biaya yang tepat, layanan cloud dengan model pay-as-you-go dapat dengan cepat menimbulkan biaya besar karena penggunaan sumber daya yang tidak terkontrol atau tidak efisien.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan memastikan bahwa infrastruktur, platform, atau layanan cloud lainnya berjalan sesuai kebutuhan yang sebenarnya. Mengelola sumber daya secara optimal, seperti menggunakan auto-scaling atau reserved instances, memastikan bahwa sistem tetap responsif terhadap permintaan tanpa menggunakan sumber daya yang tidak perlu.
Mendukung Skalabilitas dan Pertumbuhan
Memastikan bahwa perusahaan dapat mengatur sumber daya untuk tumbuh tanpa harus khawatir tentang kenaikan biaya yang tidak terkendali. Ini memberi perusahaan kemampuan untuk berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan pasar tanpa harus melakukan investasi besar pada infrastruktur fisik.
Transparansi dan Pengendalian Biaya
Memberikan perusahaan visibilitas yang lebih besar terhadap penggunaan sumber daya cloud. Dengan alat pengelolaan biaya yang tepat, perusahaan dapat melacak di mana biaya terbesar berasal, mengidentifikasi peluang untuk penghematan, dan menerapkan kebijakan pengendalian biaya yang efektif.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Keamanan Aplikasi Cloud dan Manfaatnya bagi Bisnis
4 Langkah yang Dapat Anda Gunakan dalam Menerapkan Cloud Cost Optimatization
1. Menetapkan Anggaran
Menetapkan anggaran merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mengoptimalkan biaya cloud. Dengan menetapkan anggaran yang jelas, tim IT dan pengelola keuangan dapat memantau pengeluaran dan menghindari pemborosan. Banyak penyedia layanan cloud seperti AWS dan Akamai menyediakan alat untuk mengatur anggaran dan peringatan biaya, yang memberi tahu pengguna jika pengeluaran mendekati atau melebihi batas yang telah ditentukan. Hal ini membantu menjaga penggunaan layanan tetap dalam kendali dan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
2. Gunakan Opsi Penyimpanan yang Tepat
Memilih opsi penyimpanan yang sesuai adalah kunci dalam mengurangi biaya cloud. Penyedia layanan cloud menawarkan berbagai jenis penyimpanan, seperti penyimpanan berbasis blok, file, atau objek, yang dapat dioptimalkan untuk kebutuhan yang berbeda.
Misalnya, penyimpanan berkinerja tinggi mungkin hanya diperlukan untuk data yang sering diakses, sementara data yang jarang digunakan dapat disimpan di penyimpanan dengan biaya rendah seperti cold storage atau archive storage. Dengan mengklasifikasikan dan memindahkan data sesuai dengan kebutuhan akses, perusahaan dapat menghindari pembayaran untuk penyimpanan berlebihan yang tidak dibutuhkan.
3. Membangun Strategi Multicloud
Mengembangkan strategi multicloud dapat membantu perusahaan memaksimalkan manfaat dari berbagai penyedia cloud. Dengan menggunakan lebih dari satu penyedia, organisasi dapat membandingkan dan memilih layanan yang memberikan efisiensi biaya terbaik untuk tugas tertentu.
Multicloud juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan beban kerja ke penyedia yang lebih murah atau yang menawarkan diskon lebih besar. Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi biaya tetapi juga meningkatkan ketahanan dan fleksibilitas infrastruktur IT.
4. Pilih Penyedia Cloud dengan Harga yang Prediktif
Memilih penyedia cloud dengan harga yang dapat diprediksi membantu perusahaan menghindari kejutan biaya tak terduga. Beberapa penyedia cloud memiliki model penetapan harga yang rumit, dengan biaya tambahan tersembunyi untuk penggunaan bandwidth, penyimpanan, atau layanan tertentu. Sebaliknya, penyedia dengan harga transparan dan prediktif, seperti Akamai dengan predictable pricing atau AWS dengan reserved instances, membantu perusahaan merencanakan pengeluaran cloud mereka dengan lebih akurat. Ini memungkinkan perusahaan membuat proyeksi anggaran yang lebih baik dan menghindari pembengkakan biaya yang tidak terduga.
Bagaimana CDT Membantu Anda Mengurangi Biaya Cloud
Central Data Technology (CDT) menyediakan serangkaian alat dan layanan yang membantu organisasi mengelola serta mengoptimalkan pengeluaran cloud secara efektif. Dengan insight mendalam tentang pola penggunaan, pembuatan anggaran khusus, dan model penetapan harga yang kompetitif, CDT memastikan Anda hanya membayar untuk apa yang benar-benar Anda butuhkan. Berikut beberapa solusi Cloud Cost Optimization yang dapat Anda gunakan:
AWS Cost Explorer
AWS Cost Explorer adalah alat canggih yang memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan dan menganalisis biaya cloud mereka melalui tampilan yang telah dikonfigurasi dan laporan khusus. Alat ini membantu mengidentifikasi pola pengeluaran berdasarkan berbagai periode waktu—hari ke hari, bulan ke bulan, atau bahkan tahun ke tahun—sehingga memudahkan untuk menemukan anomali atau tren dalam penggunaan AWS.
Keunggulan utama: AWS Cost Explorer memberikan kemampuan memfilter dan mengelompokkan biaya secara detail hingga ke tingkat granular, memproyeksikan penggunaan di masa depan, serta mengakses data pada tingkat sumber daya per jam. Dengan wawasan mendetail ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk memangkas biaya yang tidak perlu dan memaksimalkan investasi cloud mereka.
AWS Budget
AWS Budgets memungkinkan pengguna untuk menetapkan anggaran khusus dan menerima pemberitahuan ketika pengeluaran mendekati atau melebihi batas yang telah ditetapkan. Anda dapat membuat laporan anggaran harian, mingguan, atau bulanan untuk memantau pengeluaran cloud secara real time.
Keunggulan utama: AWS Budgets memungkinkan tindakan otomatis berdasarkan ambang batas yang telah ditentukan, sehingga bisnis tidak hanya dapat memantau tetapi juga mengontrol pengeluaran cloud mereka dengan menghentikan layanan yang tidak terpakai. Pendekatan proaktif ini memastikan biaya tetap dalam batas anggaran yang telah ditentukan, menghindari kejutan pada akhir siklus tagihan.
Akamai Predictable Pricing
Akamai menawarkan penetapan harga yang sederhana dan transparan, yang lebih kompetitif dibandingkan penyedia cloud besar seperti Google dan Azure, tanpa mengorbankan kinerja atau keamanan.
Keunggulan utama: Penetapan harga Akamai mencakup tambahan gratis seperti perlindungan DDoS, SLA uptime komputasi 99,99 persen, dan dukungan pelanggan 24/7, memberikan rasio price-to-performance terbaik di pasar. Dengan Akamai Linode, Anda dapat menikmati transfer egress bandwidth gratis mulai dari 1TB hingga 20TB. Setelah mencapai batas ini, Anda hanya akan dikenakan biaya U$0,015 per GB untuk egress bandwidth. Ini menjadikan Akamai pilihan cerdas bagi bisnis yang mencari efisiensi biaya sekaligus keandalan, terutama dalam lingkungan multicloud di mana harga yang konsisten sangat penting.
Saatnya Rampingkan Biaya Cloud Perusahaan Anda bersama CDT!
Saatnya merampingkan pengeluaran cloud melalui solusi dari AWS dan Akamai yang menawarkan kejelasan, prediktabilitas, dan kontrol penuh atas penggunaan cloud Anda. Sebagai authorized partner dari brand–brand terkemuka ini, tim IT Central Data Technology (CDT) akan mendampingi Anda dalam proses konsultasi, implementasi, maintenance, hingga dukungan after-sales.
Dapatkan solusinya sekarang dengan menghubungi CDT di link ini.
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group