Bisnis modern tidak hanya diukur dari keberhasilan operasionalnya, tetapi juga sejauh mana mereka mampu memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Aplikasi menjadi jembatan yang memungkinkan interaksi langsung dan personal antara perusahaan dan pelanggan. Keterlibatan pelanggan yang didukung oleh penggunaan aplikasi yang cerdas dapat menciptakan pengalaman yang tak terlupakan, memperkuat loyalitas pelanggan, dan mengukuhkan posisi perusahaan di pasar yang kompetitif.
Namun, di balik potensi besar aplikasi, banyak perusahaan yang masih bergantung pada aplikasi lama yang mungkin sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, aplikasi modern atau modernisasi aplikasi menjadi suatu kebutuhan strategis. Melalui modernisasi aplikasi, perusahaan dapat menghadirkan inovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan bersiap menghadapi tantangan masa depan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang esensi aplikasi modern, mengapa modernisasi aplikasi diperlukan, serta strategi yang dapat ditempuh untuk menghadapi dinamika bisnis yang terus berubah.
Apa itu Aplikasi Modern?
Aplikasi modern merujuk pada software yang melalui proses modernisasi untuk meng-upgrade infrastruktur platform, arsitektur internal, atau fitur-fiturnya. Fokus utama modernisasi aplikasi adalah pada aplikasi monolitik yang umumnya dijalankan di on-premises lalu di-upgrade dengan menggunakan proses pengembangan waterfall. Transformasi ini dilakukan dengan tujuan mengintegrasikan aplikasi ke dalam arsitektur cloud serta memanfaatkan pola rilis yang lebih fleksibel, seperti microservices dan DevOps.
Adapun manfaat dari modernisasi aplikasi termasuk peningkatan kecepatan pengiriman fitur baru, eksposisi fungsionalitas yang ada melalui API untuk konsumsi oleh layanan lain, dan transisi aplikasi dari on-premises ke cloud guna meningkatkan skalabilitas, kinerja, dan data center.
Tantangan utama dalam modernisasi aplikasi melibatkan aspek biaya dan kompleksitas. Pemindahan aplikasi ke cloud tanpa pertimbangan tingkat ROI seringkali tidak memberikan nilai yang maksimal. Sementara itu, beberapa aplikasi mungkin memerlukan pembaruan yang signifikan, namun terkait erat dengan sistem dan infrastruktur yang sudah ada, sehingga kompleksitas modernisasi mungkin melebihi manfaat yang dihasilkan.
Kesuksesan dalam modernisasi aplikasi pada akhirnya tergantung pada strategi yang matang dan pemilihan proyek modernisasi yang dapat memberikan manfaat terbaik dalam hal kecepatan, kinerja, skalabilitas, dan pengalaman pelanggan, sehingga dapat mencapai tingkat pengembalian investasi yang optimal.
5 Keunggulan Utama dari Aplikasi Modern
Dalam dunia bisnis yang dinamis, modernisasi aplikasi bukan hanya kebutuhan, tapi kunci utama untuk mencapai keunggulan bersaing. Diluar stabilitas, skalabilitas, dan keamanan, modernisasi aplikasi modern menjadi landasan untuk merespons peluang pasar baru, meningkatkan efisiensi, dan mendapatkan keterlibatan pelanggan yang optimal.
Berdasarkan laporan Forbes, ada lima keunggulan dari modernisasi aplikasi seperti:
1. Mengurangi Pengeluaran IT
Studi oleh Forrester Consulting menunjukkan aplikasi modern dapat meningkatkan ROI sebesar 228 persen, NPV sebesar US$30 juta, dan pengurangan biaya infrastruktur pengembangan aplikasi sebesar 40 persen.
2. Keamanan dan Kinerja
Modernisasi ke platform aman dan berkinerja tinggi mendukung inovasi dan pengalaman pelanggan yang membangun loyalitas. Dukungan keamanan berlapis-lapis dapat mengurangi pengeluaran dan meningkatkan waktu operasional aplikasi.
3. Data dan Sumber Daya
Integrasi perusahaan di cloud menciptakan lingkungan pengembangan aplikasi yang terhubung dengan lancar, memungkinkan perusahaan menghasilkan insight baru dari data dan bersaing dalam bisnis yang berubah cepat.
4. Maksimalkan Skalabilitas dan Ketahanan
Dapat melayani jutaan situs, memproses miliaran permintaan, dan memiliki SLA 99,95 persen, sehingga dapat memastikan aplikasi Anda selalu tersedia dan dapat diandalkan.
5.Inovasi Lebih Cepat
Lewat layanan cloud-based, memungkinkan developer fokus pada pengembangan daripada pemeliharaan infrastruktur. Migrasi ke aplikasi modern memposisikan tim untuk memanfaatkan peluang dan teknologi terbaru dengan cepat.
Apa Saja Teknologi yang Dibutuhkan untuk Membangun Aplikasi Modern?
Langkah utama dalam memulai proyek modernisasi aplikasi adalah melakukan penilaian aplikasi. Setelah itu, terdapat beberapa langkah modernisasi yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi risiko dan biaya sambil tetap memindahkan portofolio aplikasi ke arah yang benar. Beberapa pendekatan tersebut meliputi:
Observabilitas
Memastikan aplikasi dapat diamati dengan baik agar dapat dipahami dan dimonitor secara efektif. Ini melibatkan penggunaan alat dan praktik untuk meningkatkan visibilitas terhadap kinerja dan perilaku aplikasi.
Membangun Microservices
Mendekomposisi aplikasi monolitik menjadi komponen-komponen kecil yang independen, dikenal sebagai microservices. Pendekatan ini meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan memudahkan pengembangan serta pemeliharaan.
Distribusi Aplikasi
Mendistribusikan aplikasi di lingkungan cloud untuk meningkatkan skalabilitas, kinerja, dan manajemen sumber daya yang lebih efisien. Biasanya, ini melibatkan penggunaan platform cloud untuk hosting dan menyediakan aplikasi.
Untuk mengimplementasikan solusi observabilitas, microservices, dan distribusi aplikasi yang lebih efisien dalam membangun aplikasi modern, CDT menyediakan solusi terintegrasi dari Dynatrace, AWS, dan Akamai Intelligent Edge Platform. Dengan kombinasi teknologi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan performa aplikasi, meningkatkan fleksibilitas pengembangan, dan memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan aman.
1. Observabilitas dengan Dynatrace
Dalam menjalankan strategi modernisasi aplikasi, memilih solusi dan tools yang tepat menjadi kunci utama. Sebagai contoh, dengan menggunakan platform observabilitas multicloud dari Dynatrace Platform Software Intelligence, Anda dapat menyederhanakan pengelolaan cloud pada aplikasi yang rumit.
Didukung fitur canggih Artificial Intelligence (AI) yang didukung oleh Davis AI, Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan insight mendalam di seluruh lingkungan aplikasi dan cloud. Mulai dari metrik, log, traces, hingga model topologis lengkap dengan distributed tracing, code-level details, entity relationships, dan pengalaman pengguna.
Jadi dapat disimpulkan, platform ini bukan hanya memberikan informasi tentang peristiwa di lingkungan cloud dan aplikasi, tetapi juga secara proaktif mengatasi masalah sebelum memengaruhi pengalaman pengguna. Ini bukan sekadar visibilitas, melainkan solusi untuk mendeteksi, menganalisis, dan mengatasi tantangan secara efektif.
2. Membangun Microservices dengan AWS
Dalam perjalanan menuju transformasi aplikasi yang lebih adaptif, arsitektur microservices di AWS menjadi kunci utama. Jika sebelumnya aplikasi terikat dalam struktur monolitik yang kompleks, arsitektur microservices dari AWS membawa perubahan fundamental.
Misalnya, pada arsitektur monolitik, semua proses terkait erat dan berjalan sebagai satu entitas tunggal. Dampaknya, ketika satu proses mengalami lonjakan permintaan, seluruh aplikasi harus diskalakan. Tidak hanya itu, menambahkan atau meningkatkan fitur pada aplikasi monolitik semakin rumit. Seringkali eksperimen dan implementasi ide baru pun terhambat oleh kompleksitas ini.
Namun, dengan beralih ke arsitektur microservices dari AWS, aplikasi direstrukturisasi menjadi komponen-komponen independen yang beroperasi sebagai layanan terpisah. Setiap layanan dibangun untuk fungsi bisnis spesifik, dan dapat diperbarui, didistribusikan, serta di-skala secara terpisah. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan mengurangi risiko ketersediaan aplikasi.
Dengan menggunakan layanan arsitektur microservices dari AWS, Anda tidak hanya merombak cara aplikasi beroperasi, tetapi juga memberikan tools dan layanan yang diperlukan untuk membangun ekosistem microservices yang kuat dan adaptif.
3. Distribusi Aplikasi Lebih Efisien dengan Akamai Intelligent Edge Platform
Intelligent Edge Platform dari Akamai memungkinkan Anda mengubah lingkungan yang kompleks dan multi-platform menjadi pengalaman pengguna yang aman dan konsisten. Dengan satu set kontrol keamanan pada aplikasi, Anda dapat mengurangi sumber daya atau tenaga ahli yang diperlukan untuk memantau keamanan aplikasi.
Selain itu, ada beberapa keunggulan lainnya dari Intelligent Edge Platform, meliputi:
- Pengguna mengakses aplikasi perusahaan melalui Intelligent Edge Platform, memastikan lapisan tambahan keamanan dan kontrol
- Edge server secara otomatis melawan serangan DDoS pada lapisan jaringan dan memeriksa permintaan web untuk memblokir ancaman berbahaya seperti SQL injections, XSS, dan RFI
- Manajemen identitas yang efisien, karena identitas pengguna ditetapkan menggunakan penyimpanan identitas di berbagai lokasi, seperti on-premises, cloud, atau Akamai
- Akses diberikan hanya ke aplikasi yang diperlukan, bukan seluruh jaringan perusahaan
- Optimasi kinerja aplikasi dan mengurangi biaya bandwidth cloud
- Mengarahkan trafik yang diotorisasi dan terotentikasi ke aplikasi perusahaan yang relevan, memastikan distribusi trafik yang efisien
- Fleksibilitas pemilihan data center aplikasi, seperti di on-premises, IaaS, atau SaaS
Atur Strategi Aplikasi Modern untuk Bisnis Anda bersama CDT
Saatnya atur strategi moderanisasi aplikasi bisnis Anda dengan Dynatrace, AWS, dan Akamai hanya di Central Data Technology (CDT). CDT sebagai authorized partner Dynatrace, AWS, dan Akamai akan membantu Anda melakukan proses modernisasi aplikasi, sehingga Anda mengoptimalkan performa aplikasi, meningkatkan fleksibilitas pengembangan, dan memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan aman.
Didukung tim IT yang profesional, berpengalaman, dan bersertifikat, CDT juga akan membantu Anda melalui tahap konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after sales agar Anda terhindar dari trial and error. Tertarik mengunakan Dynatrace, AWS, dan Akamai? Segera hubungi kami dengan klik link di sini.
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group