Pelan namun pasti segalanya akan bertransisi ke cloud. Semakin banyak aktivitas perusahaan memanfaatkan cloud untuk menangani proses bisnis yang dilakukannya, termasuk untuk aplikasi maupun layanan yang ditawarkannya kepada pelanggan. Dengan cloud perusahaan bisa menghadirkan kemudahan pada pelanggan maupun kalangan internal untuk mengakses aplikasi maupun layanan kapan pun dan dimana pun pengguna memiliki akses internet. Namun, dibalik segala kemudahan itu, nyatanya juga menghadirkan masalah baru. Bagaimana kita memastikan keamanan data yang tersimpan di cloud? Maka dari itu, diperlukan upaya pencegahan dengan menggunakan metode Data Loss Prevention (DLP). Sesuai dengan namanya, metode ini bertujuan untuk melindungi data pribadi dan bisnis Anda. Lantas, apa itu Data Loss Prevention (DLP) dan mengapa sangat penting? Lalu apa saja, jenis-jenis DLP yang bisa digunakan. Penasaran? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Cloud Data Loss Prevention (DLP) dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Cloud Data Loss Prevention (DLP) adalah suatu metode atau teknologi yang digunakan untuk melindungi data sensitif dan rahasia di lingkungan cloud. Tujuan utama dari Cloud DLP adalah mencegah kebocoran, kehilangan, atau akses yang tidak sah terhadap data penting yang disimpan di cloud. Lalu bagaimana cara kerjanya? DLP bekerja dengan melibatkan enam tahapan proses, yang meliputi.
1. Identifikasi Data Sensitif
Langkah pertama dalam DLP adalah mengidentifikasi data yang dianggap sensitif. Data ini dapat mencakup informasi seperti nomor kartu kredit, nomor identifikasi pribadi, informasi kesehatan, atau data bisnis rahasia.
2. Pengklasifikasian Data
Setelah identifikasi data sensitif, data ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepekaan dan jenisnya. Misalnya, data bisa diklasifikasikan sebagai “publik,” “terbatas,” atau “rahasia.”
3. Penyaringan Data
Tools DLP akan mengawasi data yang bergerak melalui infrastruktur cloud dan memeriksa data tersebut sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan. Alat ini dapat memindai email, berkas yang diunggah, dan komunikasi lainnya.
4. Deteksi dan Analisis
Saat data bergerak melalui lingkungan cloud, DLP akan mencoba mendeteksi pola-pola tertentu yang mengindikasikan adanya data sensitif. Ini bisa mencakup penggunaan algoritma dan metode seperti pemindaian tanda tangan, analisis konteks, dan deteksi pola.
5. Tindakan Penanganan
Setelah data sensitif terdeteksi, DLP akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya. Tindakan ini bisa mencakup pemblokiran akses, enkripsi data, pemberitahuan kepada administrator, atau tindakan lain yang sesuai.
6. Laporan dan Audit
Setelah itu, DLP menyediakan laporan dan rekaman audit tentang aktivitas yang terkait dengan data sensitif. Hal ini memungkinkan organisasi untuk melacak bagaimana data sensitif ditangani dan siapa yang memiliki akses ke data tersebut.
Selain itu, Cloud DLP umumnya dapat diintegrasikan dengan berbagai layanan cloud seperti AWS, Azure, Google Cloud, dan layanan penyimpanan cloud lainnya.
Pentingnya Terapkan Data Loss Prevention di Ekosistem Cloud
Sumber: zscaler.com
Penerapan Data Loss Prevention (DLP) dalam ekosistem cloud sangat penting karena melibatkan pelindungan data sensitif dan penting di era digital yang semakin terhubung.
Pertama, DLP membantu organisasi menjaga kepercayaan dan integritas data mereka. Dengan semakin banyaknya data yang disimpan dan diproses di cloud, risiko pencurian atau kebocoran data juga meningkat. DLP membantu melindungi data sensitif, seperti informasi pelanggan, properti intelektual, dan data keuangan, sehingga mencegah kerugian finansial dan reputasi yang mungkin timbul akibat insiden data.
Kedua, dengan regulasi privasi data seperti UU Pelindungan Data Pribadi, GDPR, dan CCPA yang semakin ketat, penerapan DLP memungkinkan organisasi untuk mematuhi undang-undang dan peraturan keamanan data yang berlaku. Ini dapat menghindarkan organisasi dari denda berat dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul akibat insiden keamanan data.
Terakhir, DLP juga meningkatkan responsibilitas organisasi terhadap keamanan data. Dengan pemantauan dan penanganan yang cermat terhadap data sensitif, organisasi dapat mengurangi risiko dan melindungi kepentingan mereka secara proaktif. Selain itu, DLP juga membantu organisasi dalam mendeteksi insiden keamanan lebih awal sehingga dapat meresponsnya dengan cepat dan efektif, mengurangi dampak kerugian yang mungkin terjadi.
5 Keuntungan dari Cloud Data Loss Prevention
Secara keseluruhan, Cloud DLP memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan tingkat pelindungan yang tinggi untuk data sensitif di lingkungan cloud, sehingga sangat menguntungkan perusahaan dalam mengelola dan melindungi informasi berharga mereka. Selian itu, terdapat
1. Skalabilitas Mudah
Memungkinkan organisasi untuk dengan mudah menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan kebutuhan keamanan data mereka dengan pertumbuhan volume data dan perubahan ekosistem informasi.
2. Pengurangan Biaya Infrastruktur
Dapat menghilangkan kebutuhan untuk mempertahankan dan memperbarui hardwareon-premise yang dapat menghemat biaya infrastruktur yang signifikan. Organisasi tidak perlu lagi berinvestasi dalam pembelian, pemeliharaan, dan peremajaan hardware.
3. Pelindungan Universal
Memungkinkan pelindungan data untuk pengguna dan cabang di mana saja tanpa perlu mengalirkan data kembali ke data center perusahaan. Ini memberikan keamanan yang lebih luas dan lebih efektif, terutama dalam era kerja jarak jauh dan penggunaan perangkat mobile.
4. Implementasi Cepat
Lebih cepat dalam hal implementasi dan konfigurasi dibandingkan dengan solusi on-premise. Organisasi tidak perlu lagi mengelola hardware atau merancang infrastruktur yang kompleks.
5. Update Otomatis
Update otomatis dari cloud, yang berarti organisasi akan selalu memiliki akses ke intel terbaru dan fitur baru tanpa mengganggu operasional mereka.
Contoh Penggunaan Cloud Data Loss Prevention
Selain menawarkan keunggulan, ada beberapa contoh penggunaan Cloud Data Loss Prevention (DLP) dalam berbagai skenario.
Proteksi Data yang Sensitif dalam Pergerakan dan Istirahat
Digunakan untuk melindungi data sensitif saat data tersebut bergerak antara berbagai endpoint, jaringan, dan penyimpanan cloud. Misalnya, seorang karyawan mengirim email yang berisi informasi pribadi pelanggan, dan DLP akan secara otomatis mendeteksi data sensitif ini, mengenkripsi pesan jika diperlukan, serta memastikan hanya pihak yang berwenang yang memiliki akses ke data tersebut.
Kepatuhan dengan Peraturan
Membantu organisasi mematuhi berbagai peraturan dan kebijakan privasi data seperti Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi, GDPR (General Data Protection Regulation), HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act), dan PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard). Organisasi dapat mengonfigurasi kebijakan DLP yang sesuai dengan peraturan tersebut, membatasi akses ke data sensitif, dan melakukan audit untuk memastikan bahwa data tersebut diperlakukan sesuai dengan persyaratan hukum.
Visibilitas Data
Membantu organisasi mengidentifikasi potensi kerentanan dalam infrastruktur mereka, mendeteksi aktivitas yang berisiko, dan akhirnya mencegah pelanggaran data. Misalnya, jika seorang karyawan mencoba untuk mengunduh data sensitif ke perangkat seluler yang tidak sah, DLP akan mendeteksi tindakan ini dan dapat mengambil tindakan pencegahan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
5 Jenis Cloud Data Loss Prevention
Berikut adalah lima jenis teknologi Cloud Data Loss Prevention (DLP) yang umum digunakan untuk melindungi data sensitif dalam berbagai skenario.
1. Cloud Access Security Brokers (CASBs)
Tools yang memantau dan mengontrol aktivitas pengguna serta transfer data antara endpoint dan aplikasi cloud. CASBs memberikan visibilitas terhadap perilaku pengguna, penggunaan aplikasi, dan penyimpanan data di lingkungan cloud.
2. DLP Software
Mengidentifikasi, mencegah dan melindungi data sensitif secara real-time dari kebocoran data melalui berbagai saluran seperti endpoint, email, layanan cloud, dan lainnya.
3. User dan Entity Behavior Analytics (UEBA)
UEBA memantau, menganalisis, dan mengkorelasikan perilaku pengguna, pola akses, peristiwa sistem, dan lainnya untuk mendeteksi anomali dan potensi ancaman dan pergerakan lateral.
4. SaaS Security Posture Management (SSPM)
Membantu organisasi menilai dan mengelola konfigurasi keamanan, izin, dan kerentanannya di berbagai aplikasi SaaS (Software as a Service). Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan keamanan dan mengurangi risiko yang terkait dengan paparan data dan akses yang tidak sah.
5. Browser Isolation
Browser isolation menjalankan konten web dalam lingkungan aman, mencegah konten web berpotensi berbahaya (misalnya, unduhan tanpa izin, malware, phishing) untuk langsung mengakses atau memengaruhi endpoint pengguna, jaringan, atau data sensitif. Ini membantu melindungi pengguna dari ancaman web yang mungkin merusak keamanan data.
Nah, jika ingin menerapkan pelindungan cloud Data Loss Prevention pada bisnis Anda, langkah pertama adalah menentukan strategi pelindungan. Setelah itu, pilihlah teknologi atau solusi canggih dan sudah terbukti efektif meningkatkan keamanan penyimpanan cloud perusahaan, seperti solusi Zscaler Data Loss Prevention.
Zscaler Data Loss Prevention (DLP): Rekomendasi Cloud Data Loss Prevention dari CDT
Zscaler Data Loss Prevention (DLP) adalah salah satu solusi Cloud Data Loss Prevention yang direkomendasikan oleh Cloud Data Trust (CDT). Zscaler DLP dirancang untuk membantu perusahaan dalam menutup celah keamanan yang diakibatkan oleh penggunaan cloud dan mobilitas yang semakin meningkat, baik itu karena kerentanan atau konfigurasi yang salah.
Salah satu keunggulan utama dari Zscaler DLP adalah bahwa itu sepenuhnya berbasis cloud (100% cloud-delivered), yang berarti tidak perlu menambahkan hardware tambahan pada infrastruktur yang sudah kompleks.
Beberapa fitur dan manfaat utama dari Zscaler DLP termasuk.
Proteksi yang Identik untuk Pengguna dan Data di Mana Saja
Memberikan pelindungan konsisten dan identik untuk pengguna dan data di berbagai lokasi, termasuk internet, endpoint, email, aplikasi SaaS, aplikasi pribadi, dan infrastruktur cloud.
Pelindungan yang Melibatkan Seluruh Elemen
Mencakup pelindungan melalui berbagai saluran, termasuk internet, endpoint, email, aplikasi dan SaaS. Ini memastikan bahwa data sensitif dilindungi di mana pun data tersebut berada.
Inspeksi TLS/SSL yang Skalabel
Mendukung inspeksi TLS/SSL yang dapat disesuaikan, dan ia dapat mengklasifikasikan dan melindungi data sensitif yang melintas melalui cloud keamanan dalam skala yang besar.
Workflow Terpadu dan Operasional Disederhanakan
Menggunakan teknologi ML-powered data discovery untuk membantu mendeteksi data sensitif dengan efisien dan memberikan alur kerja yang lebih efisien dan operasi yang lebih sederhana.
Jelajahi Zscaler Data Loss Prevention Bersama Tim Ahli CDT
Saatnya menggunakan Zscaler Data Loss Preventioyang menawarkan keamanan komprehensif, pengalaman pengguna yang luar biasa, dan memiliki 150 data center di seluruh dunia, sehingga perusahaan Anda dapat mendeteksi serangan di cloud secara efektif dengan teknologi keamanan canggih.
Sekarang, Central Data Technology (CDT) telah bekerja sama dengan ZscalerUntuk memberikan solusi andal, khususnya Zscaler Data Loss Prevention. Untuk informasi lebih lanjut terkait implementasi solusi Zscaler pada bisnis Anda, jangan ragu untuk hubungi kami dengan klik link berikut.
Penulis: Ary Adianto
CTI Group Content Writers