Ibarat asuransi, cloud disaster recovery juga memiliki sistem serupa yang akan melindungi data perusahaan ketika terjadi bencana tak terduga. Terlepas dari bencana alam, cloud disaster recovery juga akan melindungi data bisnis ketika terjadi regional shutdown, ancaman hacker, hingga serangan ransomware yang berpotensi menghilangkan data perusahaan.
Banyak perusahaan yang masih mempertanyakan urgensi kebutuhan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk cloud disaster recovery. Tanpa disadari, perkembangan infrastruktur dan pertumbuhan data bisnis yang semakin banyak akan meningkatkan risiko kehilangan data.
Apa Itu Cloud Disaster Recovery?
Ketika perusahaan kehilangan data, operasional bisnis tentu akan terimbas dan memicu kerugian besar. Untuk itu penting memahami lebih lanjut mengapa perusahaan membutuhkan solusi cloud disaster recovery. Cek penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
Cloud disaster recovery adalah langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak ketika terjadi bencana yang tidak terduga hingga memengaruhi operasional perusahaan. Saat terjadi bencana alam, serangan hacker hingga ransomware, maka data-data bisnis bisa dialihkan ke disaster recovery sehingga operasional bisnis tetap bisa berjalan normal.
Selama dua tahun terakhir, kesadaran perusahaan untuk menggunakan cloud disaster recovery semakin tinggi di tengah pandemi global. Dalam survei yang dilakukan Commvault, tercatat 89 persen pelanggan mengatakan bahwa disaster recovery kini menjadi prioritas utama untuk melindungi data-data penting perusahaan.
Berkaca pada fakta tersebut, cloud disaster recovery memiliki peran penting untuk memastikan perusahaan bisa menyelamatkan data penting dari kehilangan. Cloud disaster recovery tak ubahnya investasi tempat penyimpanan sekunder yang akan diaktifkan hanya ketika dibutuhkan. Penting untuk dipahami bahwa lebih baik perusahaan mengeluarkan biaya untuk cloud disaster recovery dibandingkan ketika sistem down karena terjadi hal di luar rencana yang tidak diinginkan.
Mengapa Cloud Disaster Recovery Penting?
Ketika kehilangan data, sebenarnya perusahaan masih dapat melakukan recovery secara manual. Namun cara tersebut tidak direkomendasikan untuk jangka panjang. Berikut tiga kerugian yang akan dihadapi perusahaan jika tidak menggunakan cloud disaster recovery untuk melindungi data bisnisnya.
Alami Kerugian Besar
Kehilangan data bisnis tentu membuat perusahaan alami kerugian dari sisi biaya dan waktu. Selain itu perusahaan juga harus merogoh kocek untuk membeli server baru dan biaya pemasangan. Waktu pemasangan server baru yang lama akan menghambat operasional bisnis dan menambah kerugian perusahaan.
Reputasi Bisnis Menurun
Data bisnis yang hilang dapat menurunkan reputasi bisnis dan kepercayaan konsumen karena tidak bisa mengakses data mereka. Perusahaan pun akan menghadapi komplain dari konsumen dan menurunkan reputasi yang berdampak negatif bagi kelangsungan bisnis.
Kepercayaan Tim Menurun
Bukan hanya kepercayaan eksternal, operasional bisnis yang terhenti juga dapat menurunkan kepercayaan tim secara internal. Ketika kepercayaan tim menurun, maka butuh waktu bagi perusahaan untuk mengembalikan hingga meningkatkan kembali kepercayaan dan semangat kerja tim demi meningkatkan kinerja bisnis ke depannya.
Cloud Disaster Recovery vs Traditional Disaster Recovery: Mana yang Lebih Baik?
Cloud Disaster Recovery (DR) dan Traditional Disaster Recovery memiliki perbedaan dalam beberapa aspek utama:
1. Lokasi Penyimpanan Data
- Traditional DR: Data disimpan di data center lokal atau di lokasi fisik yang terletak di kantor atau data center perusahaan
- Cloud DR: Data disimpan di infrastruktur cloud provider, yang dapat berlokasi di data center yang tersebar di berbagai lokasi geografis
2. Skalabilitas dan Elastisitas
- Traditional DR: Kapasitas penyimpanan dan sumber daya infrastruktur terbatas pada apa yang telah diinvestasikan dan dikonfigurasi di lokasi fisik
- Cloud DR: Infrastruktur cloud dapat diskalakan dan dielastisitas secara dinamis sesuai kebutuhan, memungkinkan penyesuaian cepat terhadap kebutuhan pemulihan dan pertumbuhan data
3. Biaya Operasional dan Modal
- Traditional DR: Memerlukan investasi modal yang signifikan untuk membangun dan memelihara infrastruktur fisik serta biaya operasional untuk pemeliharaan dan pengelolaan
- Cloud DR: Biaya operasional dapat lebih fleksibel dengan model berlangganan bulanan atau berbasis penggunaan, tanpa keharusan investasi modal awal yang besar
4. Manajemen dan Pemantauan
- Traditional DR: Memerlukan tim internal yang terlatih untuk mengelola dan memantau infrastruktur dan proses pemulihan
- Cloud DR: Sebagian besar manajemen dan pemantauan dapat diserahkan kepada penyedia layanan cloud, dengan opsi untuk menggunakan layanan otomatisasi dan pemantauan yang disediakan oleh penyedia cloud
5. Recovery Time Objective – RTO dan Recovery Point Objective – RPO
- Traditional DR: Bergantung pada arsitektur dan proses yang ada, RTO dan RPO mungkin lebih lama karena keterbatasan infrastruktur dan teknologi penyimpanan
- Cloud DR: Dengan kemampuan untuk menyediakan sumber daya secara on-demand dan teknologi replikasi data yang canggih, RTO dan RPO dapat lebih pendek, memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan kerugian data yang lebih sedikit
6. Ketersediaan dan Redundansi
- Traditional DR: Ketersediaan dan redundansi infrastruktur tergantung pada investasi dalam teknologi dan peralatan tambahan.
- Cloud DR: Banyak penyedia cloud menawarkan tingkat ketersediaan tinggi dan infrastruktur yang terdistribusi secara geografis, yang dapat meningkatkan keandalan dan redundansi sistem
Dalam banyak kasus, Cloud DR dapat memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan biaya operasional yang lebih rendah daripada pendekatan Traditional DR, meskipun mungkin ada pertimbangan keamanan, privasi, dan ketersediaan yang harus dipertimbangkan secara hati-hati saat memilih solusi yang tepat.
Cara Mengimplementasikan Rencana Cloud Disaster Recovery
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rencana Cloud Disaster Recovery (DR):
1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis
Identifikasi aplikasi dan data yang kritis untuk operasi bisnis dan yang memerlukan pemulihan yang cepat setelah bencana. Selain itu, tentukan Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO) untuk setiap aplikasi dan data.
2. Pilih Penyedia Cloud
Evaluasi penyedia layanan cloud dan pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Pertimbangkan faktor seperti ketersediaan, keamanan, keandalan, dan harga.
Tentukan juga apakah Anda akan menggunakan Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), atau Software as a Service (SaaS) untuk keperluan pemulihan bencana.
3. Konfigurasi Infrastruktur Cloud
Konfigurasikan infrastruktur cloud sesuai dengan kebutuhan pemulihan, termasuk penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi.
Tentukan juga lokasi cadangan yang sesuai untuk menyimpan salinan data dan aplikasi yang diperlukan untuk pemulihan bencana.
4. Implementasikan Cloud Disaster Recovery dengan Hitachi Data Protection Suite
Gunakan Hitachi Data Protection Suite sebagai solusi untuk Cloud Disaster Recovery. Suite ini menyediakan fitur-fitur seperti replikasi data, pemulihan yang cepat, dan manajemen data yang terpusat.
5. Uji dan Perbarui Rencana
Lakukan pengujian reguler terhadap rencana Cloud DR untuk memastikan bahwa proses pemulihan berjalan dengan baik dan sesuai dengan RTO dan RPO yang ditetapkan.
Dengan menggunakan Hitachi Data Protection Suite sebagai solusi untuk Cloud Disaster Recovery, Anda dapat memiliki rencana pemulihan bencana yang efektif dan dapat diandalkan untuk melindungi data dan operasi bisnis Anda dari bencana. Jangan lupa untuk melibatkan berbagai stakeholder dalam proses perencanaan dan pelaksanaan.
Solusi Atasi Cloud Disaster Recovery dari Hitachi Data Protection Suite
Hitachi Data Protection Suite (HDPS), yang didukung oleh Commvault, merupakan solusi terdepan dalam mengatasi tantangan pemulihan bencana di lingkungan cloud. Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun dalam bidang teknologi operasional dan lebih dari 50 tahun dalam teknologi informasi, Hitachi Vantara dan Commvault menyediakan solusi yang terpercaya dan inovatif. HDPS memberikan perlindungan, manajemen, dan pemulihan data yang andal di seluruh operasi global, dirancang khusus untuk organisasi terbesar di dunia.
Salah satu fitur kunci dari HDPS adalah penerapan penyimpanan berbasis objek, sebuah pendekatan yang memberikan keuntungan biaya, skalabilitas superior, dan visibilitas data yang diperlukan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
Dengan integrasi yang mulus dengan Hitachi Content Platform (HCP), HDPS memastikan keandalan dan kemampuan modern yang diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan lancar dan kompetitif di pasar. Selain itu, berikut beberapa fitur dan benefit dari Hitachi Data Protection Suite:
Manfaat Utama
- Perlindungan Penuh: HDPS memberikan perlindungan menyeluruh, manajemen, dan pemulihan data di seluruh operasi global, memastikan kontinuitas bisnis yang tidak terganggu bahkan dalam situasi darurat
- Skalabilitas dan Efisiensi: Dengan pendekatan penyimpanan berbasis objek, HDPS menawarkan keuntungan biaya, skalabilitas superior, dan visibilitas data yang diperlukan dalam lingkungan bisnis yang dinamis
- Integrasi yang Mulus: Dengan integrasi yang mulus dengan Hitachi Content Platform (HCP), HDPS memastikan keandalan dan kemampuan modern yang diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan lancar dan kompetitif
Fitur Utama
- Pemulihan Cepat: HDPS menawarkan solusi pemulihan data yang cepat dan handal, memungkinkan organisasi untuk pulih dengan cepat dari bencana dan gangguan lainnya
- Manajemen Data Terintegrasi: HDPS menyediakan solusi manajemen data yang terintegrasi dan efisien, memastikan pengelolaan data yang efektif di seluruh infrastruktur IT
- Skalabilitas Global: Dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi terbesar di dunia, HDPS mampu mengatasi tantangan pemulihan data dalam skala global dengan efektivitas dan efisiensi yang tinggi
Dengan Hitachi Data Protection Suite, organisasi dapat mengandalkan fondasi yang kuat untuk strategi pemulihan bencana di lingkungan cloud, memberikan keamanan dan kesiapan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dapatkan Hitachi Data Protection Suite dari CDT
Saatnya melakukan upaya mitigasi untuk meminimalkan kehilangan data bisnis dengan solusi cloud disaster recovery Hitachi Data Protection Suite (HDPS) di Central Data Technology (CDT). Hitachi sebagai principal CDT akan membantu mengamankan data bisnis perusahaan Anda dari berbagai potensi bencana tak terduga dengan didukung tim IT profesional, berpengalaman, dan bersertifikat.
Tim IT CDT akan membantu bisnis Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after sales untuk menghindari trial and error. Dapatkan solusi Hitachi dari CDT dengan menghubungi lewat link berikut.
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group