Tahukah Anda? Menurut Verizon Data Breach Investigations Report, sepanjang tahun 2023 terjadi 16.312 insiden keamanan, dengan 5.199 di antaranya terkonfirmasi sebagai data breach. Setiap angka ini bukan sekadar statistik—di baliknya ada data yang bocor, akses yang diretas, dan bisnis yang terguncang. Setiap pelanggaran berarti informasi sensitif jatuh ke tangan yang salah, membuka peluang bagi pencurian identitas, sabotase operasional, hingga ancaman finansial yang tak terhitung nilainya.
Hacker tak pernah berhenti mengintai, mereka sedang menunggu satu celah atau kelalaian kecil yang bisa mereka eksploitasi. Tanpa security assessment yang tepat, bisnis tidak hanya berisiko— tetapi menjadi sasaran empuk berikutnya.
Pertanyaannya, apakah sistem keamanan Anda siap menghadapi ancaman ini?
Apa Itu Security Assessment?
Security assessment adalah proses evaluasi sistem, jaringan, dan aplikasi untuk mengidentifikasi celah keamanan sebelum dieksploitasi. Dengan metode seperti penetration testing, vulnerability scanning, dan compliance auditing, security assessment memastikan sistem tetap aman dari ancaman eksternal maupun kesalahan internal.
Bagaimana Security Risk Assessment Bekerja?
Security risk assessment bekerja dengan menganalisis ancaman secara menyeluruh. Prosesnya dimulai dengan mengidentifikasi aset penting, seperti data sensitif dan sistem operasional, lalu mengevaluasi potensi risiko yang dapat dieksploitasi. Setelah itu, dilakukan pengujian keamanan berbasis simulasi untuk mengukur seberapa rentan sistem terhadap serangan siber. Dari hasil ini, strategi mitigasi disusun—mulai dari peningkatan kebijakan keamanan hingga penguatan infrastruktur—agar sistem tetap adaptif terhadap ancaman yang terus berkembang.
Jenis-Jenis Security Test dan Cara Kerjanya
Dari serangan simulasi hingga analisis otomatis, berbagai metode pengujian digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memperkuat keamanan IT sebelum ancaman nyata terjadi. Berikut beberapa metode utama yang sering digunakan dalam industri keamanan siber.
Penetration Testing (Pentest)
Pentest adalah simulasi serangan siber yang dilakukan untuk mengevaluasi seberapa kuat sistem dalam menghadapi peretasan. Dengan metode ini, penguji bertindak layaknya hacker, mencoba menemukan dan mengeksploitasi celah keamanan sebelum pelaku sebenarnya melakukannya.
Vulnerability Scanning
Metode ini menggunakan alat otomatis untuk mendeteksi kerentanan dalam sistem, jaringan, atau aplikasi. Hasil pemindaian ini memungkinkan tim IT untuk mengidentifikasi kelemahan lebih cepat dan mengambil langkah pencegahan sebelum celah tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Security Code Review
Dilakukan untuk menganalisis kode sumber aplikasi guna menemukan potensi kerentanan keamanan. Dengan meninjau kode secara menyeluruh, tim pengembang dapat memperbaiki kelemahan sebelum aplikasi dipublikasikan atau digunakan secara luas.
Configuration Security Review
Banyak sistem rentan terhadap serangan bukan karena kesalahan kode, tetapi akibat konfigurasi yang tidak aman. Configuration security review memeriksa pengaturan firewall, izin akses, enkripsi, dan kebijakan keamanan lainnya untuk memastikan semua komponen telah dikonfigurasi sesuai standar keamanan terbaik.
Red Team vs Blue Team Testing
Pendekatan ini membagi tim keamanan menjadi dua kelompok: Red Team bertindak sebagai penyerang yang mencoba mengeksploitasi sistem, sementara Blue Team berfungsi sebagai tim pertahanan yang harus mendeteksi dan merespons serangan secara real-time. Metode ini sangat efektif untuk menguji kesiapan tim keamanan dalam menghadapi ancaman sebenarnya.
4 Langkah Krusial untuk Security Risk Assessment yang Efektif
Security risk assessment bukan hanya sekadar mencari celah keamanan—lebih dari itu, ini adalah strategi sistematis untuk memahami risiko, mengukur dampaknya, dan menerapkan langkah mitigasi yang tepat. Tanpa model yang terstruktur, upaya keamanan bisa menjadi tidak efektif atau bahkan melewatkan titik lemah yang krusial. Oleh karena itu, pendekatan berbasis langkah yang jelas sangat penting agar setiap aspek keamanan dapat diuji dan diperbaiki secara menyeluruh.
Jadi, bagaimana cara memastikan security risk assessment berjalan optimal? Berikut 4 langkah utama yang dapat diterapkan agar sistem Anda tetap tangguh menghadapi ancaman siber.
1. Identifikasi Aset dan Risiko
Langkah pertama adalah menentukan aset apa saja yang harus dilindungi—baik itu data sensitif, sistem operasional, hingga akses pengguna. Setelah itu, risiko dievaluasi dengan mengidentifikasi ancaman potensial dan mengukur seberapa besar dampaknya jika terjadi eksploitasi.
2. Analisis dan Evaluasi Kerentanan
Setelah mengidentifikasi risiko, langkah berikutnya adalah menganalisis celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker. Proses ini mencakup vulnerability scanning, penetration testing, dan security code review untuk memahami titik lemah dalam sistem.
3. Pengujian dan Simulasi Serangan
Untuk memastikan efektivitas perlindungan yang ada, diperlukan pengujian lebih lanjut melalui simulasi serangan seperti penetration testing dan red team testing. Ini bertujuan untuk melihat bagaimana sistem merespons ancaman nyata dan seberapa baik mekanisme pertahanan bekerja.
4. Implementasi Mitigasi dan Pemantauan
Langkah terakhir adalah menerapkan solusi berdasarkan temuan sebelumnya. Ini bisa mencakup perbaikan konfigurasi, peningkatan enkripsi, atau penyesuaian kebijakan akses. Selain itu, pemantauan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keamanan tetap terjaga seiring dengan berkembangnya ancaman baru.
Masalah Keamanan yang Dapat Dihindari dengan Security Risk Assessment
Banyak bisnis baru menyadari kelemahan keamanan mereka setelah serangan terjadi, padahal banyak ancaman bisa dicegah sejak dini dengan security risk assessment. Lalu, apa saja risiko yang bisa dihindari dengan pendekatan ini? Berikut beberapa ancaman yang dapat diminimalkan.
Kebocoran Data Sensitif
Risiko data pelanggan, keuangan, atau informasi rahasia bocor akibat serangan siber atau kesalahan internal.
Serangan Malware dan Ransomware
Mendeteksi celah keamanan yang dapat dimanfaatkan malware untuk mengenkripsi atau mencuri data perusahaan.
Penyalahgunaan Akses
Mengidentifikasi akses yang terlalu luas atau tidak perlu, mencegah eksploitasi oleh pihak tidak berwenang.
Gangguan Operasional
Menganalisis titik lemah dalam sistem yang dapat menyebabkan downtime atau kegagalan layanan akibat serangan.
Ketidakpatuhan terhadap Regulasi
Memastikan kebijakan keamanan sesuai dengan standar industri seperti ISO 27001, NIST, atau GDPR, menghindari sanksi dan denda.
Persiapan Penting Sebelum Melakukan Security Assessment
Security assessment yang efektif tidak bisa dilakukan secara mendadak. Tanpa persiapan yang matang, banyak celah keamanan mungkin terlewat, dan hasilnya tidak akan mencerminkan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami langkah-langkah penting yang harus dilakukan sebelum menjalankan security assessment agar prosesnya lebih akurat dan hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan secara maksimal.
1. Identifikasi Aset dan Lingkup Pengujian
Tentukan sistem, data, atau infrastruktur mana yang akan diuji. Pastikan cakupan security assessment sesuai dengan kebutuhan bisnis agar tidak ada area kritis yang terlewat.
2. Kumpulkan dan Tinjau Kebijakan Keamanan
Evaluasi kebijakan keamanan yang sudah ada, termasuk standar akses, enkripsi, dan pencatatan log. Ini membantu mengidentifikasi apakah ada aturan yang perlu diperbarui sebelum assessment dimulai.
3. Siapkan Tim yang Bertanggung Jawab
Pastikan tim IT dan keamanan memahami peran mereka dalam proses ini. Jika menggunakan pihak eksternal, beri mereka akses yang diperlukan untuk melakukan evaluasi tanpa mengganggu operasional.
4. Lakukan Simulasi atau Uji Internal
Sebelum assessment resmi dilakukan, jalankan uji internal seperti vulnerability scanning atau audit dasar untuk menemukan potensi masalah awal yang bisa segera diperbaiki.
5. Pastikan Data dan Sistem Tetap Aman Selama Assessment
Security assessment bisa melibatkan pengujian aktif yang berisiko mengganggu layanan. Pastikan ada langkah mitigasi untuk menghindari downtime atau dampak yang tidak diinginkan selama proses berlangsung.
Selain persiapan yang matang, memilih solusi yang tepat juga krusial agar security assessment benar-benar efektif. Salah satu pilihan yang bisa Anda pertimbangkan adalah layanan security assessment dari Central Data Technology (CDT), yang dirancang untuk membantu bisnis mengidentifikasi celah keamanan dan memperkuat sistem sebelum ancaman nyata terjadi.
Solusi Security Assessment Terpercaya dari CDT
Central Data Technology (CDT) menghadirkan berbagai solusi security assessment dari provider terkemuka untuk membantu bisnis mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi risiko siber dengan teknologi terbaik di kelasnya. Berikut beberapa pilihan terbaik yang tersedia melalui CDT.
Zscaler: End-to-End Visibility untuk Pengalaman Digital yang Aman
Zscaler Digital Experience (ZDX) memberikan pemantauan menyeluruh dari endpoint hingga aplikasi guna mendeteksi dan mengatasi gangguan keamanan yang dapat memengaruhi performa sistem.
Dengan AI-powered root cause analysis, ZDX secara otomatis mengidentifikasi sumber masalah dalam jaringan, aplikasi, atau perangkat, sehingga tim IT dapat menyelesaikan isu sebelum berdampak lebih luas. Integrasi yang mudah dan kemampuan pemantauan berbasis cloud menjadikan Zscaler solusi ideal bagi bisnis yang ingin mengoptimalkan keamanan tanpa kompleksitas tambahan.
Pelajari Lebih Lanjut: Zscaler Digital Experience (ZDX) on CDT
Dynatrace: AI-Powered Threat Detection dan Observability
Dynatrace menawarkan keamanan berbasis AI dengan observability penuh, memungkinkan deteksi ancaman secara real-time. Dengan teknologi Davis® AI, Dynatrace menganalisis setiap celah keamanan, mengutamakan ancaman berdasarkan tingkat risiko, dan mengotomatiskan respons terhadap serangan.
Fitur Runtime Application Protection (RAP) serta Threat Hunting memastikan sistem tetap terlindungi dari eksploitasi zero-day, menjadikannya solusi ideal untuk bisnis yang membutuhkan keamanan aplikasi cloud-native yang selalu up-to-date.
Pelajari Lebih Lanjut: Dynatrace on CDT
AWS: Security Assessment Sesuai Standar Industri
AWS menawarkan pendekatan komprehensif untuk security assessment, termasuk penetration testing, compliance validation, dan risk management. Dengan framework AWS Well-Architected, perusahaan dapat menilai sejauh mana sistem mereka sudah sesuai dengan standar industri seperti NIST, PCI, dan ISO 27001.
AWS juga menyediakan berbagai alat otomatis, seperti AWS Control Tower, AWS Security Hub, Amazon GuardDuty, yang memudahkan pemantauan dan analisis ancaman dalam skala besar.
Pelajari Lebih Lanjut: AWS Cloud Security on CDT
F5: Dynamic Web App Scanning untuk Keamanan Aplikasi
F5 menyediakan Distributed Cloud Web App Scanning, solusi yang memungkinkan bisnis untuk memantau, menguji, dan mengamankan aplikasi web serta API dari serangan siber. Dengan metode Dynamic Application Security Testing (DAST), F5 secara otomatis mendeteksi kerentanan OWASP Top 10, melakukan penetration testing berbasis AI, dan memberikan laporan mendetail untuk tindakan mitigasi.
Dukungan untuk multi-cloud dan on-premises menjadikan F5 solusi fleksibel untuk beragam infrastruktur IT.
Pelajari Lebih Lanjut: F5 on CDT
Hitachi Vantara: Security Posture Assessment Sesuai Regulasi
Hitachi Vantara menghadirkan pendekatan holistik untuk security assessment, dengan fokus pada evaluasi postur keamanan, ethical hacking, dan risk assessment. Dengan kepatuhan terhadap standar NIST SP 800-61 Rev 3, CSC 20, dan ISO/IEC 27035-2:2023, Hitachi Vantara membantu perusahaan memastikan bahwa sistem mereka memenuhi regulasi dan standar keamanan global.
Fitur seperti penetration testing, vulnerability scanning, dan source code auditing memungkinkan deteksi dini terhadap potensi risiko sebelum menjadi ancaman nyata.
Pelajari Lebih Lanjut: Hitachi Vantara on CDT
Mencari Security Assessment yang Tepat untuk Perusahaan Anda? Hubungi CDT!
Lindungi data dan infrastruktur bisnis dengan solusi security assessment dari Central Data Technology (CDT), bagian dari CTI Group. Sebagai authorized partner berbagai provider keamanan terkemuka, CDT menghadirkan layanan penetration testing, vulnerability scanning, hingga compliance assessment untuk membantu perusahaan mendeteksi celah keamanan, memperkuat sistem, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Percayakan kebutuhan security assessment perusahaan kepada CDT. Hubungi tim kami sekarang dan temukan solusi terbaik untuk menjaga keamanan dan ketahanan sistem IT!
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
CTI Group Content Writer