Di era digital saat ini, data telah menjadi kunci mutlak bagi bisnis untuk beroperasi, tak heran apabila jumlah data yang dihasilkan meningkat tiap tahunnya. Faktanya, IDC memprediksi jumlah data yang ada akan mencapai 163 ZB pada 2025. Namun, menyimpan semua data tersebut secara on-premise tidaklah efektif, mengingat keterbatasan tempat dan biaya, serta kompleksitas pengelolaan yang akan muncul.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, bisnis bisa memigrasikan datanya ke cloud. Dengan fitur skalabilitasnya, cloud bisa mengakomodir jumlah data bisnis yang terus bertambah secara efisien dan cepat. Tak hanya itu, cloud juga menjanjikan uptime serta keamanan yang lebih terjamin dibandingkan on-premise melalui SLA yang telah disepakati sebelumnya. Salah satu solusi yang bisa menjadi pilihan adalah Amazon S3, solusi storage cloud dari Amazon Web Services (AWS).
Apa Itu Amazon S3?
Amazon S3 merupakan layanan storage dari AWS yang menawarkan skalabilitas, kinerja, ketersediaan, dan keamanan terdepan di industri bagi segala ukuran bisnis di semua industri. Dengan demikian, Anda bisa menyimpan dan mengamankan data untuk segala kebutuhan, mulai dari website dan aplikasi mobile, backup dan restore, hingga archive, IoT dan analitik big data.
Amazon S3 memiliki fitur-fitur yang memudahkan Anda untuk mengelola dan mengkonfigurasi akses data sesuai kebutuhan. Solusi ini menjanjikan ketersediaan data hingga 99.999999999%, maka tak heran sudah banyak perusahaan dunia yang memanfaatkannya.
Kemampuan Amazon S3 untuk menyimpan segala data bisnis tak lepas dari berbagai storage class yang dimiliki untuk menjawab segala kebutuhan Anda. Adapun storage class yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Amazon S3 Standard (S3 Standard)
Storage general-purpose yang dirancang untuk menyimpan data yang sering diakses. Solusi ini mengeluarkan low latency dan high throughput yang membuatnya ideal untuk aplikasi cloud, website dinamis, distribusi konten, aplikasi mobile dan gaming, serta analitik big data.
- Amazon S3 Intelligent-Tiering (S3 Intelligent-Tiering)
Storage yang ideal untuk data yang tidak diketahui seberapa sering akan diakses atau yang sering diubah intensitas aksesnya. Dirancang untuk mengoptimasi biaya, storage ini memiliki dua tier, tier pertama untuk data yang sering diakses, dan tier lainnya untuk data yang jarang diakses. Tentunya, storage ini dapat memindahkan data pada setiap tier secara otomatis.
- Amazon S3 Standard-Infrequent Access (S3 Standard-IA) & Amazon S3 One Zone-Infrequent Access (S3 One Zone-IA)
Keduanya ideal untuk digunakan bagi data yang jarang diakses, tetapi butuh disimpan dalam jangka waktu yang lama. Apabila data dibutuhkan, dapat diakses dengan cepat. Perbedaan diantara keduanya terletak pada pengaplikasiannya, S3 Standard-IA cocok untuk Anda yang ingin backup data untuk keperluan disaster recovery, sedangkan S3 One Zone-IA cocok untuk Anda yang ingin opsi lebih terjangkau dan tidak membutuhkan akses dan resiliensi data yang lebih cepat dibandingkan S3 Standard-IA.
- Amazon S3 Glacier (S3 Glacier) and Amazon S3 Glacier Deep Archive (S3 Glacier Deep Archive)
Kedua storage ini digunakan untuk kebutuhan archive dan penyimpanan dalam jangka waktu yang lama. S3 Glacier ideal untuk archive data yang mungkin sering diakses dan dibutuhkan dalam hitungan menit, sedangkan S3 Glacier Deep Archive cocok untuk data yang mungkin diakses hanya sekali atau dua kali setahun.
Mengatur lifecycle data (object)
Setelah mengetahui apa itu S3 dan kelas storage yang dimiliki, mengerti bagaimana mengatur lifecycle data jugalah sama pentingnya. Ketepatan dalam mengatur lifecycle dapat menghasilkan efisiensi biaya. Konfigurasi lifecycle merupakan serangkaian aturan yang mendefinisikan cara kerja Amazon S3 pada data yang ada. Adapun dua cara kerja Amazon S3 adalah sebagai berikut:
- Transition Actions : Mendefinisikan kapan data akan berpindah storage class. Sebagai contoh, data yang dibuat, akan dipindahkan ke S3 Standard-IA setelah 30 hari, atau data akan di-archive ke S3 Glacier setelah satu tahun.
- Expiration Actions : Mendefinisikan kapan data akan kadaluarsa, dan Amazon S3 akan menghapusnya secara otomatis.
Gunakan konfigurasi lifecycle di atas bagi data yang telah memiliki lifecycle pasti, seperti log periodik aplikasi untuk waktu tertentu yang akan dihapus setelahnya, dokumen yang akan jarang diakses setelah pengaksesan intens untuk beberapa saat, ataupun data yang di-upload hanya sekadar untuk kebutuhan archive.
Mengkonfigurasi lifecycle dapat dilakukan dengan mudah, karena Amazon S3 telah menyediakan berbagai API operations yang bisa dikelola dan dikonfigurasi melalui console Amazon S3 dan AWS SDK.
Dengan berbagai storage class, Amazon S3 adalah storage ideal untuk menyimpan semua data yang Anda miliki. Namun perlu diingat, mengatur lifecycle data juga tak kalah penting untuk efisiensi biaya. Sebagai mitra resmi dari AWS, Central Data Technology (CDT) siap membantu Anda menggunakan Amazon S3 secara optimal.
Baca juga: Optimalkan Bisnis Cloud Anda dengan Bantuan Ahli Partner AWS Indonesia yang Tersertifikasi dan Berpengalaman
Tentang Central Data Technology
Central Data Technology merupakan salah satu Value Added Distributor terbesar di Indonesia. Central Data Technology sebagai Perusahaan teknologi informasi yang mendistribusikan berbagai brand terkemuka di dunia Teknologi Informasi antara lain Hitachi Data System, Commvault, FUJITSU, F5 Networks, DBvisit, dan masih banyak lainnya. Central Data Technology telah menjadi penyedia berbagai solusi untuk Security, Server Storage, Database, Backup, WLAN, IoT, dan Cloud yang terdepan.
Info lebih lanjut hubungi : marketing@centraldatatech.com