Alternatif VPN kini semakin diminati oleh bisnis yang menginginkan keamanan lebih baik, performa optimal, dan solusi yang sesuai untuk kebutuhan digital modern. Meskipun VPN tradisional masih digunakan, teknologi baru menawarkan pendekatan yang lebih cerdas dan fleksibel untuk melindungi data serta mendukung transformasi digital. Artikel ini akan membahas keunggulan, kelemahan VPN tradisional, dan alternatif yang bisa membantu bisnis Anda tetap aman dan efisien di era digital.
Apa itu VPN?
Virtual Private Network (VPN) adalah teknologi yang membangun koneksi aman dan terenkripsi di internet antara pengguna dan jaringan atau server. Dengan demikian, VPN melindungi data dari penyadapan, menyembunyikan alamat IP pengguna, dan memastikan privasi, terutama di jaringan publik.
VPN sering digunakan untuk privasi pribadi dan keamanan bisnis. Untuk bisnis, VPN membuat saluran aman bagi karyawan untuk mengakses sumber daya internal, terutama dalam skenario kerja jarak jauh, memastikan data tetap terlindungi bahkan saat diakses dari Wi-Fi publik atau jaringan yang tidak aman.
Meskipun digunakan secara luas, VPN semakin dilengkapi atau digantikan oleh alternatif canggih seperti Zero Trust Network Access (ZTNA) dan Software-Defined Perimeters (SDP), yang menawarkan kontrol lebih granular dan dukungan lebih baik untuk lingkungan cloud-native. Solusi baru ini menekankan pengelolaan akses yang lebih ketat dan skalabilitas yang ditingkatkan, mengatasi beberapa keterbatasan VPN tradisional.
Kekurangan VPN untuk Pekerjaan Remote
Seiring dengan beralihnya pekerjaan jarak jauh menjadi praktik standar, VPN yang dulunya menjadi solusi utama untuk mengamankan koneksi antara jaringan perusahaan dan perangkat jarak jauh, kini menghadapi tantangan signifikan. Perusahaan perlu menyadari keterbatasan VPN agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi yang terus berkembang.
Dengan menyadari keterbatasan VPN, bisnis perlu mengevaluasi alternatif yang lebih kuat dan modern, memastikan infrastruktur kerja jarak jauh mereka aman, dapat diskalakan, dan sesuai dengan tuntutan saat ini.
Pengalaman Pengguna
VPN bertujuan untuk mereplikasi tingkat akses jaringan yang dimiliki pengguna di lokasi dengan menghubungkan perangkat rem ke jaringan perusahaan yang aman, yang sering di-hosting di database. Namun, pendekatan ini seringkali menghasilkan koneksi yang lebih lambat dan peningkatan latensi jaringan, yang berdampak negatif pada produktivitas pengguna.
Selain itu, pengguna diharuskan untuk rutin login dan mengautentikasi perangkat untuk mempertahankan keamanan jaringan. Meskipun diperlukan, autentikasi berkala ini menambah hambatan pada pekerjaan remote dan membuatnya kurang efisien dibandingkan bekerja langsung di lokasi.
Visibilitas
Seiring dengan berkembangnya penggunaan VPN, pengelolaan visibilitas jaringan menjadi semakin kompleks. Dengan pengguna individu dan kantor jarak jauh membentuk jaringan yang luas dan saling terhubung, perusahaan menghadapi kesulitan dalam memantau dan mengamankan lingkungan yang diperluas ini. Semakin besar jaringan, semakin besar pula kompromi antara memastikan visibilitas yang jelas dan menyediakan akses perangkat yang mulus.
Keamanan
VPN mengandalkan port terbuka untuk membangun koneksi, yang merupakan target umum bagi serangan siber. Meskipun VPN kelas perusahaan seharusnya mencakup fitur seperti multi-factor authentication (MFA) dan enkripsi data selama transit, tidak semua solusi VPN menerapkan langkah-langkah keamanan penting ini.
Pekerjaan jarak jauh juga memperkenalkan kerentanan tambahan melalui jaringan yang berada di luar kendali tim IT perusahaan. Tanpa kemampuan untuk mengirim pembaruan atau tambalan keamanan ke perangkat pribadi, router, atau switch, tim IT tidak dapat sepenuhnya mengamankan remote endpoint.
Tantangan keamanan lainnya berasal dari sifat koneksi VPN yang point-to-point. Desain ini memastikan enkripsi hanya antara endpoint yang ditentukan, meninggalkan celah bagi penyerang untuk mengeksploitasi. Semakin banyak koneksi yang ada, semakin besar beban kerja yang diperlukan untuk memantau dan memeriksa lalu lintas. Ketika beban kerja ini dihosting di cloud, hal ini menambah lapisan kompleksitas tambahan pada proses yang sudah menuntut.
Apakah VPN Sudah Ketinggalan Zaman?
VPN tergantung pada kebutuhan keamanan yang terus berkembang dan lanskap teknologi. Meskipun VPN tradisional masih banyak digunakan, terutama untuk akses jarak jauh yang aman, VPN memiliki keterbatasan yang membuatnya kurang cocok untuk lingkungan kerja modern yang terdistribusi. Alternatif seperti Zero Trust Network Access (ZTNA) dan Software Defined Perimeters (SDP) mampu mengatasi kelemahan ini dan semakin diminati dalam kasus tertentu.
VPN memungkinkan pengguna mengakses jaringan pribadi dari jarak jauh dengan membuat koneksi terenkripsi. Namun, VPN juga menghadapi beberapa tantangan:
- Akses berlebihan: setelah diautentikasi, pengguna sering memiliki akses luas ke jaringan sehingga meningkatkan risiko jika kredensial dicuri.
- Masalah skalabilitas: VPN tradisional kesulitan untuk berkembang secara efisien di lingkungan yang dinamis. struggle to scale efficiently in large or dynamic environments.
- Kompleksitas: penerapan dan pengelolaan VPN dapat memakan sumber daya, membutuhkan hardware dan keahlian khusus.
- Masalah keamanan: VPN tidak dapat memverifikasi identitas pengguna selain kredensial login, sehingga rentan terhadap serangan seperti phishing atau ancaman internal
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Strategi Efektif untuk Memperkuat Keamanan Cloud Computing Anda
Keuntungan Penggunaan VPN
VPN yang bagus dapat membantu Anda menjelajahi internet dengan lebih aman dan bebas, sehingga meningkatkan pengalaman online yang minim gangguan. Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan VPN:
- Tingkatkan privasi dan keamanan: mengenkripsi traffic interent, sehingga pihak ketiga seperti peretas atau Internet Service Providers (ISPs) sulit memantau aktivitas online Anda. Ini melindungi data Anda dari intersepsi dan pengawasan.
- Menyembunyikan IP Address: VPN menyembunyikan alamat IP asli dengan mengarahkan koneksi melalui server mereka, membuat aktivitas online menjadi lebih sulit dilacak dan mencegah pihak lain membuat profil berdasarkan kebiasaan Anda.
- Membatasi sensor dan pembatasan geografis : VPN dapat membantu Anda mengakses konten yang diblokir atau aksesnya dibatasi di wilayah tertentu, berguna untuk melewati sensor pemerintah atau mengakses layanan streaming yang tidak tersedia di lokasi Anda.
- Menghindari penurunan kecepatan bandwidth: ISP dapat memperlambat koneksi Anda saat streaming atau bermain game di jam sibuk. VPN memungkinkan ISP tidak dapat melihat sifat spesifik traffic Anda, sehingga kecepatan internet tidak dapat diturunkan.
- Tingkatkan pengalaman online gaming: VPN dapat melindungi Anda dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dan membantu kecepatan koneksi tetap stabil. Hal ini bermanfaat bagi gamer yang butuh koneksi stabil bebas gangguan.
Apakah Perlu Beralih Menggunakan Solusi Alternatif VPN?
VPN sering digunakan untuk meningkatkan keamanan, melindungi privasi, dan melewati batasan regional. Namun diskusi megenai pentingnya eksplorasi solusi alternatif VPN tradisional semakin penting. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis perlu mencari alternatif:
- Masalah performa: VPN terkadang dapat menyebabkan kecepatan internet melambat karena data harus dienkripsi dan dialihkan melalui server VPN, sehingga berdampak pada seluruh kinerja.
- Setup dan manajemen rumit: Konfigurasi dan memelihara VPN bisa menjadi tantangan, terutama untuk organisasi besar. Memastikan akses yang lancar bagi semua karyawan sambil menjaga keamanan yang kuat dapat menjadi tugas yang kompleks.
- Single point of failure: gangguan pada server VPN dapat menghambat konektivitas untuk semua pengguna yang terhubung. Solusi yang bersifat terdistribusi atau menggunakan jaringan node yang saling terhubung menawarkan redundansi yang lebih baik.
- Masalah keamanan: meskipun VPN dirancang untuk mengamankan data, namun tidak sepenuhnya kebal terhadap pelanggaran keamanan. Server VPN yang disusupi dapat berpotensi mengekspos sejumlah besar data pengguna.
Apa saja Pertimbangan Solusi Alternatif VPN?
Sebelum beralih dari penggunaan teknologi VPN, bisnis harus mempertimbangkan solusi yang mampu meningkatkan komunikasi yang aman dan berbagi data antara karyawan, sumber daya digital, dan pihak ketiga. Ada beberapa alternatif VPN yang dapat dipertimbangkan, termasuk Zero Trust Network Access (ZTNA), Software-Defined Wide Area Network (SD-WAN), dan Multiprotocol Label Switching (MPLS).
Alternatif-alternatif ini memiliki perbedaan dalam hal arsitektur dan teknologi, tetapi semuanya memiliki kesamaan dalam menawarkan tingkat keamanan yang tinggi, skalabilitas untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang, keandalan, dan kompatibilitas dengan lingkungan hibrida. Setiap alternatif berbeda dalam hal kompleksitas penerapan, fitur yang tersedia, kemudahan penggunaan, dan biaya.
Apa Hal yang Tidak Perlu DIpertimbangkan untuk Mencari Alternatif VPN?
Saat mencari alternatif untuk teknologi VPN, tujuannya adalah meningkatkan keamanan organisasi dengan memungkinkan komunikasi dan pertukaran data yang aman (pribadi) antara karyawan, sumber daya digital, dan pihak ketiga. Inilah mengapa server proxy, meskipun sering disebutkan, bukanlah pengganti yang sesuai untuk VPN dalam konteks bisnis profesional.
Proxy bertindak sebagai perantara antara pengguna dan internet, menyembunyikan alamat IP asli pengguna untuk melewati pembatasan geografis atau membuka akses ke layanan tertentu, seperti Netflix. Meskipun proxy dapat menjadi pengganti VPN pribadi dalam beberapa kasus, mereka tidak memenuhi standar sebagai alternatif VPN profesional.
Alternatif Aman Selain VPN
Dengan aplikasi dan pengguna remote di mana-mana, kebutuhan akan alternatif VPN yang baru dan aman menjadi semakin mendesak. Berikut adalah beberapa alternatif aman untuk VPN:
Zero Trust Network Access (ZTNA)
Zero Trust Network Access (ZTNA) telah menjadi hal yang penting untuk melindungi aplikasi dan data. Teknologi ini mencegah pergerakan lateral, mengurangi ancaman Layer 7, dan menyederhanakan kebijakan akses dengan prinsip akses minimal (least-privileged access). Solusi advanced ZTNA (ZTNA 2.0) hanya memberikan akses yang diperlukan bagi pengguna untuk menyelesaikan tugas mereka, sambil terus memvalidasi tingkat kepercayaan dan memindai seluruh lalu lintas untuk potensi ancaman.
Zero Trust adalah strategi keamanan siber yang dirancang untuk menghilangkan kepercayaan implisit dalam interaksi digital, dengan memerlukan validasi terus-menerus di setiap tahap. Pendekatan ini dicapai melalui autentikasi dan otorisasi yang kuat, sering kali dengan merutekan permintaan akses melalui broker akses. Jika pengguna terotorisasi, broker memberikan akses dan memfasilitasi komunikasi langsung dengan aplikasi.
Secure Access Service Edge (SASE)
Meningkatnya kerja remote dan Software as a Service (SaaS) semakin populer, tren mengarahkan lalu lintas ke berbagai layanan berbasis cloud daripada pusat data tradisional juga semakin meningkat. SASE (Secure Access Service Edge) muncul sebagai solusi untuk memberikan akses yang aman dan lancar bagi pengguna jarak jauh.
Salah satu keuntungan utama SASE adalah fleksibilitas yang ditawarkan oleh infrastruktur berbasis cloud. Hal ini memudahkan penerapan layanan keamanan seperti pencegahan ancaman, keamanan DNS, sandboxing, pencegahan pencurian kredensial, web filtering, dan kebijakan firewall tingkat lanjut dengan lebih mudah.
Software-Defined Wide Area Network (SD-WAN)
Dalam arsitektur jaringan tradisional, WAN bergantung pada perangkat fisik seperti router untuk menghubungkan pengguna di cabang atau lokasi terpencil ke jaringan perusahaan dan pusat data. Aliran data antar lokasi diatur oleh aturan dan kebijakan yang dikonfigurasi pada setiap perangkat jaringan, sering kali mengikuti model hub-and-spoke, di mana pusat data berfungsi sebagai hub, dan kantor cabang atau lokasi terpencil berfungsi sebagai spoke. Pengelolaan aturan dan kebijakan konektivitas antar lokasi ini memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.
Sebagai tanggapan, software-defined WAN (SD-WAN) muncul, mengalihkan kendali dan pengelolaan aliran data dari perangkat keras fisik ke perangkat lunak terpusat.
Perubahan ini memungkinkan administrator jaringan untuk membuat, mengonfigurasi, dan menerapkan aturan serta kebijakan baru di seluruh jaringan secara bersamaan. Dibandingkan dengan VPN, SD-WAN lebih hemat biaya, menawarkan kinerja yang lebih baik, dan memberikan keandalan yang lebih tinggi. SD-WAN juga memiliki fitur seperti quality of service (QoS) dan application-aware routing, yang memungkinkan integrasi cloud dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh VPN.
Keuntungan Alternatif VPN
Alternatif VPN memberikan sejumlah keuntungan dibandingkan VPN tradisional:
- Keamanan lebih baik: solusi modern solutions menyediakan kontrol akses yang kontekstual, mengurangi risiko pelanggaran data, dan mendukung kepatuhan terhadap peraturan.
- Tingkatkan performa: optimalkan routing dan struktur cloud-native untuk mengatasi keterbatasan performa VPN seperti latensi
- Skalabilitas: alternatif ini beradaptasi secara seamless dengan pertumbuhan jumlah pengguna dan kebutuhan infrastruktur bisnis.
- Terintegrasi dengan cloud: memastikan keamanan, akses ke sumber daya cloud secara efisien, dengan memanfaatkan enkripsi berbasis cloud dan langkah-langkah keamanan yang fleksibel.
Mengapa Bisnis Membutuhkan Alternatif VPN?
Bisnis sebaiknya mempertimbangkan alternatif VPN untuk meningkatkan keamanan, kinerja jaringan yang lebih baik, dan efisiensi biaya. VPN dapat menyebabkan latensi, membatasi skalabilitas, dan mungkin tidak cukup mendukung operasi berbasis cloud modern atau tenaga kerja mobile.
Alternatif seperti Zero Trust Network Access (ZTNA) dan Secure Access Service Edge (SASE) menawarkan solusi yang lebih kuat dan fleksibel dengan fokus pada identitas pengguna, keamanan perangkat, dan akses yang tidak bergantung pada lokasi, sehingga lebih cocok untuk kebutuhan bisnis modern. Alternatif ini memberikan visibilitas yang lebih baik, kinerja lebih cepat, dan postur keamanan yang adaptif.
Alternatif VPN Terbaik dari CDT
Untuk melindungi privasi online Anda dan mengakses konten terbatas, sambil mempertahankan kecepatan dan keamanan, Central Data Technology menawarkan solusi komprehensif untuk alternatif VPN terbaik. Berikut adalah dua solusi untuk alternatif VPN terbaik dari CDT.
F5
F5 menyediakan alternatif yang kokoh untuk solusi VPN tradisional dengan memanfaatkan kemampuan manajemen akses terpusatnya. Pendekatan ini memastikan bahwa kebijakan identitas dan akses pengguna diterapkan secara merata di seluruh lingkungan cloud, on-premises, dan hybrid, yang mendorong pengalaman konsisten dan aman.
Solusi ini menawarkan sejumlah keuntungan sebagai berikut.
- Tingkatkan keamanan dengan mengadopsi model keamanan Zero Trust, untuk meminimalkan permukaan serangan dan menerapkan akses ketat berprinsip least-privilege ke sumber daya. Ini berarti tidak ada pengguna atau perangkat yang dipercaya secara default, dan verifikasi diperlukan untuk setiap upaya akses, yang secara signifikan mengurangi risiko akses tidak sah dan potensi pelanggaran.
- F5 menyederhanakan manajemen identitas dengan fitur seperti Single Sign-On (SSO) dan federasi identitas terpusat, menyederhanakan autentikasi pengguna di berbagai aplikasi untuk efisiensi operasional. Ini tidak hanya mengurangi hambatan bagi pengguna tetapi juga mengurangi beban administratif, memungkinkan tim TI untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.
- Solusi ini sangat dapat disesuaikan, menawarkan kerangka kebijakan yang dapat dikustomisasi yang dapat menampung baik aplikasi cloud-native modern maupun sistem lama. Fleksibilitas ini memungkinkan organisasi untuk berkembang secara aman seiring kebutuhan teknologi mereka berkembang, tanpa mengorbankan keamanan atau pengalaman pengguna.
- F5 memastikan pengguna dapat mengakses berbagai aplikasi dengan proses login yang terpadu untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Ini menghilangkan kebutuhan untuk login berulang, meningkatkan produktivitas dan kepuasan pengguna sambil mempertahankan kontrol keamanan yang kuat.
Lima fitur utama F5:
- Granular Contextual Access: keputusan akses didasarkan pada validasi identitas pengguna, kesehatan perangkat, dan konteks sesi secara real-time. Fitur ini menyediakan kontrol akses yang terperinci, memastikan bahwa hanya pengguna yang terverifikasi dengan benar dan perangkat yang aman yang dapat mengakses sumber daya kritis.
- Multi-Method Authentication: F5 mendukung berbagai mekanisme autentikasi, termasuk kredensial tradisional dan modern multi-factor authentication (MFA). Ini mencakup integrasi dengan penyedia identity seperti Okta, Azure AD, dan Google, untuk meningkatkan fleksibilitas dan keamanan.
- Centralized Policy Enforcement: Kebijakan keamanan dapat diterapkan dan ditegakkan secara konsisten di seluruh lingkungan, mempertahankan posisi keamanan yang terpadu. Sentralisasi ini memastikan bahwa aturan diterapkan secara merata, mengurangi kesalahan konfigurasi dan potensi celah keamanan.
- Single Sign-On (SSO): Solusi ini terintegrasi dengan mulus dengan aplikasi yang mendukung SAML maupun yang tidak, memungkinkan pengguna mengakses semua sumber daya yang diperlukan tanpa harus login berkali-kali. Ini meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan saat login.
- Device Posture Assessment: F5 mengevaluasi postur keamanan perangkat pengguna, memastikan bahwa hanya endpoint yang memenuhi standar keamanan yang ditetapkan yang diberikan akses. Jika perangkat tidak memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan, akses dapat ditolak atau dibatasi, menambah lapisan perlindungan terhadap perangkat yang terkompromi.
Zscaler
Zscaler menawarkan pendekatan modern auntuk mengamankan aplikasi privat dengan cara yang melampaui solusi VPN tradisional yang berfokus pada jaringan. Berbeda denga VPN, yang menghubungkan pengguna ke jaringan, Zscaler menghubungkan pengguna langsung ke aplikasi yang mereka butuhkan dengan dukungan teknologi AI untuk meningkatkan keamanan dengan mencegah pergerakan ancaman secara lateral dan mengurangi permukaan serangan melalui konektivitas dari dalam ke luar. Berikut empat keuntungan Zscaler:
- Akses aplikasi pribadi yang aman dari mana saja tanpa risiko yang terkait dengan VPN tradisional.
- Akses cepat untuk semua pengguna untuk koneksi yang mulus dan berkinerja tinggi tanpa penundaan yang biasanya terjadi dengan solusi VPN tradisional.
- Mengurangi biaya dan kompleksitas dengan mengeliminasi kebutuhan terhadap konfigurasi dan hardware yang kompleks.
- Lebih dari sekadar akses aplikasi pribadi, Zscaler menyediakan solusi komprehensif yang memperluas keamanan dan konektivitas melampaui akses aplikasi sederhana.
Fitur utama Zscaler:
- Zero Trust Access: Memberlakukan kebijakan akses dengan hak minimal untuk memastikan hanya pengguna dan perangkat yang berwenang yang dapat mengakses aplikasi tertentu, meningkatkan keamanan.
- AI-Driven Insights: menggunakan artificial intelligence untuk segmentasi aplikasi real-time dan rekomendasi kebijakan guna secara proaktif mengurangi permukaan serangan.
- Browser-Based Access: menyediakan koneksi berbasis browser yang aman, ringan, dan tidak bergantung pada infrastruktur, memungkinkan akses mudah dan cepat ke aplikasi tanpa memerlukan instalasi klien.
- Holistic Threat Prevention: termasuk proteksi data tangguh seperti Web Data Loss Prevention (DLP) dan endpoint DLP, melindungi informasi sensitif dari paparan penjahat.
- Business Continuity Support: mempertahankan akses yang aman dan tidak terputus bahkan selama kejadian luar biasa atau pemadaman jaringan, memastikan ketahanan dan keandalan.
Solusi VPN Alternatives Hanya di CDT
Pastikan keamanan data dan privasi bisnis Anda dengan menerapkan F5 dan Zscaler sebagai solusi VPN alternatif dari Central Data Technology (CDT). CDT sebagai bagian dari CTI Group untuk menghadapi tantangan keamanan di dunia digital yang semakin kompleks.
Kunjungi website resmi CDT dan hubungi tim sales kami untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi VPN alternatif yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda.
Penulis: Ervina Anggraini – CTI Group