Bagi Anda yang bergelut di bidang IT, pasti sudah tak asing dengan istilah Denial of Service (DoS) attack. Meski serangan pertamanya diluncurkan sejak tahun 2000, DoS attack tetap menjadi ancaman nyata bagi lalu lintas jaringan aplikasi, server, ataupun website hingga saat ini.
Bahkan, menurut laporan Kaspersky, serangan ini semakin berkembang dan terus memecahkan rekor tertinggi, hanya dalam waktu tiga bulan saja, yakni pada Januari-Maret 2022, serangan DoS meningkat sebesar 46 persen dibanding kuartal akhir 2021.
DoS attack juga seringkali tak pandang bulu dalam menyerang jaringan. Website besar seperti Amazon Web Services, eBay, CNN, Wikipedia, hingga GitHub pernah menjadi sasaran serangan ini. Jika Anda sering menonton film bertemakan hacker dan IT, DDoS attack kerap digambarkan sebagai serangan yang sangat mengerikan.
Nah, apa sebenarnya DoS attack? Yuk, simak penjelasan berikut agar Anda lebih memahami dan dapat mencegah DoS attack pada infrastruktur jaringan Anda.
Apa Itu Denial of Services (DoS)?
Denial of Service (DoS) adalah jenis serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan pada aplikasi pada server, sistem, atau website. Umumnya serangan ini dilakukan untuk membuat lalu lintas server berjalan dengan beban yang berat sampai tidak bisa lagi menampung koneksi dari user lain (overload).
DoS attack biasanya mengirimkan request ke server secara terus menerus dengan transaksi data yang besar. Berhasil atau tidaknya teknik DoS attack dipengaruhi oleh kemampuan server menampung seluruh request yang diterima dan juga kinerja firewall saat ada request mencurigakan. In
5 Jenis Serangan DoS yang Patut Anda Waspadai
Tipe Serangan DoS pada dasarnya bertujuan untuk menghabiskan bandwidth pada lalu lintas jaringan, sehingga sistem yang ingin digunakan tidak dapat memberikan pelayanan karena “down”. Untuk memahami serangan ini, berikut jenis lima serangan DoS.
1. Ping of Death
Serangan dilakukan dengan menggunakan utility ping pada suatu sistem operasi. Ping digunakan untuk memeriksa keberadaan sebuah host atau alamat IP dari sebuah website. Data yang dikirimkan secara bawaan, misalnya 32 Bytes. Namun, pada kenyataannya program ini bisa mengirimkan hingga 65 Kilobytes data.
2. Syn Flooding
Serangan Syn Flooding dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan protokol pada saat terjadinya proses handshake. Ketika dua perangkat komputer memutuskan untuk menjalin komunikasi, komputer pengirim (penyerang) akan mengirimkan syn, lalu penerima (target) akan menjawab dengan mengirimkan syn-ack kepada komputer pengirim.
3. Remote Controlled Attack
Remote Controlled Attack adalah kegiatan mengendalikan beberapa jaringan lain untuk menyerang target. Penyerangan tipe ini akan berakibat besar karena server penyerang memiliki bandwidth yang besar. Peretas pun dengan bebas dapat mengontrol target dan menyembunyikan diri di balik server penyerang tersebut.
4. UDP Flood
Serangan UDP dilakukan dengan memanfaatkan protokol UDP yang bersifat connectionless menyerang target. Lalu, sejumlah paket data yang besar dikirimkan kepada korban. Kemudian korban akan merasa bingung. Pada sejumlah kasus, komputer server tersebut akan macet (hang) karena besarnya paket data yang dikirimkan. Penyerang biasanya menggunakan teknik spoofed untuk menyembunyikan identitasnya.
5. Smurf Attack
Smurf Attack adalah penyerangan yang memanfaatkan ICMP echo request yang sering digunakan ketika melakukan penyiaran identitas kepada broadcast address dalam sebuah jaringan. Dengan demikian, kondisi itu akan melambatkan dan memadatkan trafik di jaringan. Sebab, komputer yang tidak ditanya ikut serta memberikan request tersebut.
Cara Mencegah Serangan Denial of Service (DoS)
Denial of Service (DoS) bukanlah hal baru, tetapi serangan ini menjadi jauh lebih sulit untuk dideteksi. Kaspersky merekomendasikan langkah antisipasi agar tetap terlindungi dari serangan DoS. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Memelihara operasi sumber daya web dengan menugaskan spesialis yang memahami cara merespons serangan DDoS.
- Memvalidasi perjanjian pihak ketiga dan informasi kontak, termasuk yang dibuat dengan penyedia layanan internet.
- Terapkan solusi profesional untuk melindungi organisasi Anda dari serangan DDoS.
- Mengetahui dan memahami lalu lintas jaringan infrastruktur IT perusahaan.
- Merancang postur defensif mengidentifikasi aktivitas tidak biasa yang merupakan gejala dari serangan DDoS.
Di samping melakukan tindakan di atas yang dilakukan secara manual dan memakan waktu, Anda dapat menggunakan solusi F5 NGINX App Protect DoS yang dapat mendeteksi serangan DoS secara real-time, sehingga mampu melindungi aplikasi tanpa memperlambat kecepatan rilis, serta tak menggangu lalu lintas jaringan pada server, maupun website.
Cegah Serangan DoS dengan F5 NGINX App Protect DoS
F5 NGINX App Protect Denial of Service (DoS) adalah modul dinamis terbaru yang dirancang untuk melindungi aplikasi modern dari serangan DoS. F5 NGINX App Protect DoS mengurangi serangan DoS yang mengganggu dan membahayakan aplikasi, memastikan kinerja dan pengumpulan pendapatan yang berkelanjutan, dan menjaga lalu lintas jaringan pada server, maupun website.
NGINX App Protect DoS dapat digunakan di dekat aplikasi dan layanan mikro pada platform, arsitektur, atau lingkungan apa pun, termasuk kluster Kubernetes. Solusi ini tentunya dapat mempertahankan efektivitas keamanan yang tinggi setiap saat. F5 NGINX App Protect DoS memungkinkan tim keamanan, pengembangan, dan DevOps perusahaan untuk:
- Bertahan dari serangan DoS Layer 7 yang sulit dideteksi melalui analisis perilaku pengguna dan pemeriksaan kesehatan aplikasi.
- Tingkatkan ketahanan aplikasi dan efisiensi operasional sekaligus mengurangi biaya.
- Terapkan keamanan dan kontrol yang konsisten di seluruh aplikasi terdistribusi, API, dan lalu lintas jaringan pada server, maupun website.
- Fitur NGINX Plus membuat sistem kemananan jadi terintegrasi dan mulus sehingga dapat menjalankan aplikasi, server atau website tanpa gangguan.
Baca juga: Apa Saja yang Baru dari NGINX Management Suite?
4 Alasan Mengapa Anda Harus Gunakan Solusi F5 NGINX App Protect DoS
Solusi kemanan terintegrasi dari F5 NGINX App Protect DoS tentunya dapat membuat sistem pertahanan infrastruktur IT Anda dapat berjalan secara efektif, tanpa menggangu lalu lintas aplikasi maupun server. Berikut empat alasan Anda harus gunakan solusi F5 NGINX App Protect DoS.
1. Memerangi Generasi Baru Serangan DoS
F5 NGINX App Protect DoS mengamankan aplikasi dan API terdistribusi modern dengan sistem perlindungan canggih yang dapat deteksi ancaman Layer 7 DoS yang tak dapat dideteksi oleh tools dan strategi tradisional, sehingga solusi ini dapat menghentikan berbagai jenis serangan DoS.–
2. Kurangi Kompleksitas Saat Mengamankan Aplikasi
F5 NGINX App Protect DoS memiliki kontrol keamanan yang kuat dan terintegrasi dengan sempurna ke dalam infrastruktur aplikasi modern tempat NGINX Plus diterapkan, sehingga menghasilkan lebih sedikit kerumitan.
3. Aktifkan Keamanan untuk Mengikuti Perkembangan
NGINX App Protect DoS membantu menyelaraskan prioritas keamanan dengan memfasilitasi model “security as code” dengan paket software yang ringan, loop umpan balik berkelanjutan untuk efektivitas mitigasi ancaman, dan integrasi dengan alat DevOps umum melalui RESTful API.
4. Kurangi Serangan Secara Otomatis Berdasarkan Model Statistik Adaptif
F5 NGINX App Protect DoS dapat mempelajari dan membuat dasar pola lalu lintas normal menggunakan model statistik dan analisis perilaku klien dan kesehatan aplikasi/API, sehingga dapat mengukur efektivitas mitigasi dan beradaptasi dengan perubahan perilaku atau kondisi kesehatan.
Baca juga: Kenali Apa itu Kontainerisasi dan Alasan Bisnis Membutuhkannya
Dapatkan Solusi F5 NGINX App Protect DoS Hanya di CDT
Saatnya ciptakan sistem perlindungan aplikasi tanpa memperlambat kecepatan rilis, serta tak menggangu lalu lintas jaringan pada server, maupun website dengan F5 NGINX App Protect DoS. Solusi ini bisa Anda dapatkan dari Central Data Technology (CTD) sebagai authorized advanced partner F5.
Seperti diketahui, F5 sebagai principal CDT akan memberikan solusi IT yang komprehensif untuk keperluan bisnis Anda. Didukung tim IT yang profesional, berpengalaman, dan bersertifikat, CDT juga akan membantu Anda melalui tahap konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after sales agar Anda terhindar dari trial and error saat menerapkan solusi F5 NGINX App Protect DoS.
Tertarik mengunakan solusi ini? Segera hubungi kami melalui marketing@centraldatatech.com untuk info lebih lanjut.
Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group